Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KOMITE Olimpiade Indonesia (KOI) telah memastikan akan menggelar kongres pemilihan Ketua Umum KOI periode 2019-2023 pada 9 Oktober 2019. Kepastian tersebut didapatkan pascaseluruh anggota KOI mengadakan Kongres Istimewa, di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (25/9).
Ketua Umum KOI, Erick Thohir, mengaku dirinya ingin Kongres Pemilihan Ketua Umum dapat diadakan secepatnya. Hal itu dikarenakan Erick ingin Ketua Umum terpilih nantinya bisa langsung bekerja untuk menyukseskan proses bidding Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
"Ini untuk menyikapi agar Ketua Umum KOI terpilih punya waktu guna membentuk tim khusus terkait bidding Indonesia jadi tuan rumah untuk Olimpiade 2032 mendatang. Seperti diketahui, Australia tengah agresif melobi IOC terkait pencalonan mereka sebagai tuan rumah Olimpiade 2032," eks Presiden Inter Milan itu, Rabu (25/9).
Tak hanya itu, KOI pun telah membentuk tim Penyaringan dan Penjaringan yang dipimpin Erick Thohir. Tim tersebut diisi oleh Hellen Sarita Delima (Sekretaris Jenderal KOI), Basiruddin (Wakil Sekjen PB Forki), Arsyad Ahmadin (PP PCI), Fully Aswar (IJBA), Kelik Wirawan Widodo (Ketua Umum PB Perpani), dan Rizal Bamadi (Sekjen PB Perpani).
Baca juga: Raja Sapta Oktohari Ajak Semua Unsur Olahraga untuk Bersatu
Kongres Istimewa KOI sendiri dihadiri 55 anggota (PB/PP) dari total 60 anggota KOI menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) baru. AD/ART KOI yang baru lebih mengedepankan statuta Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Hasilnya, tata cara pemilihan Ketua Umum KOI dan anggota Komite Eksekutif dengan minimal harus menempatkan dua atlet Olimpiade sebagai pengurus KOI, serta pengaturan hak suara bagi anggotanya.
Dalam AD/ART KOI yang baru juga cabang olahraga resmi Olimpiade mendapatkan hak tiga suara dan cabang olahraga non-Olimpiade mendapatkan satu suara dalam pemilihan Ketua Umum KOI.
Selain itu, Kongres Istimewa juga menyepakati anggota badan fungsional KOI seperti Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi), Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi), Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi), Badan Kordinasi Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia (Bakor Korpri), Kesehatan Olahraga Indonesia (Kori) dan Seksi Wartawan Olahraga Indonesia (SIWO) PWI Pusat, sebagai mitra KOI tanpa memiliki hak suara.
Hingga saat ini, baru terdapat satu nama, yakni Raja Rapta Oktohari yang mencalonkan diri sebagai bakal calon Ketua Umum KOI. Okto, sapaan akrabnya, maju sebagai calon ketua umum karena ingin mengembalikan kejayaan Merah Putih di panggung Multievent sport dunia. (OL-1)
Kegiatan lokakarya ini merupakan bagian dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, yang diselenggarakan di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Karyawan dibekali pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
Kepemimpinan bukanlah kebetulan, melainkan disiplin yang harus dibangun secara sadar dan sistematis.
MUSYAWARAH Nasional (Munas) Rental Indonesia Event Support menghasilkan keputusan Risyad Fauzie sebagai ketua umum untuk periode 2025-2030.
ADVOKAT yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum Anti Premanisme (Tumpas) Appe Hutauruk menyebut pemerintah juga menggunakan jasa premanĀ untuk membungkam kelompok kritis
Dengan 149 ribu lebih alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri, potensi kolektif IKA Trisakti sangat luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved