Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DI tengah paceklik prestasi dan duka yang menimpa dunia olahraga Tanah Air, kabar menggembirakan justru datang dari Praha, Republik Ceko. Pasalnya, karateka cilik Indonesia, Heizmy Gursyifa, berhasil meraih juara 1 atau medali emas pada ajang Kejuaraan Karate Tradisional tingkat Eropa.
Heizmy tampil gemilang di babak final Kata Junior Putri yang berlangsung pada Minggu (22/9) waktu setempat. Siswi kelas 5 SDN I Gunung Kidul, Purwakarta, Jawa Barat, ini berhasil mengalahkan karateka junior lainnya dari Austria dan tuan rumah Republik Ceko sehingga sukses merebut gelar juara.
Ketua Umum Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), HM Muchlas Rowie, yang berkesempatan mendampingi Heizmy selama kejuaraan, menuturkan, raihan prestasi tersebut sungguh luar biasa dan mengharu biru.
"Keberhasilan Heizmy sangat menggembirakan tidak saja bagi FKTI, namun juga bagi dunia olahraga di Tanah Air. Awalnya kami nothing to lose saja, tak memasang target khusus. Namun ternyata, di luar dugaan, karateka kita berhasil meraih prestasi yang membanggakan," tutur Muchlas, dalam keterangannya, Senin (23/9).
Muchlas, yang pada kesempatan itu juga mendapat gelar 'Dan' kehormatan dari Czech Traditional Fudokan Karate Federation (CFTKFS), sangat berterima kasih kepada Presiden CFTKFS Rachmy Soebadjo, KBRI untuk Republik Ceko, dan para suporter Indonesia di Praha.
Baca juga: Ajang Balap Mobil di Area GBK Dibatalkan
"FKTI sangat berterima kasih atas dukungan dan kerja sama yang diberikan pihak CFTKFS, KBRI untuk Republik Ceko dan para suporter sehingga karate tradisional Indonesia bisa berjaya kembali," imbuhnya.
Berkat bantuan pihak-pihak tersebut, Heizmy bersama anggota kontingen lain bisa mengatasi kendala teknis selama kejuaraan, seperti masalah.
Karena persiapan keberangkatan kontingen Indonesia yang singkat, sehingga agak kesulitan untuk menerima beberapa peraturan pertandingan.
Beruntung, kekurangan itu bisa ditutupi Heizmy yang secara skill memang cukup mumpuni. Sejak usia 8 tahun, gadis kelahiran Bandung 19 Juni 2008 ini sudah meraih gelar juara tingkat nasional pada Kejurnas di Palembang, Sumatra Selatan.
Lalu di usianya yang ke-10, Heizmy juga berhasil menyabet 2 medali emas untuk nomor Kata dan Kumite. Begitu pula di ajang Piala Menpora 2016 dan Kejurda Pelajar zona III 2018, Heizmy kembali meraih medali emas untuk dua nomor karate tersebut.
Saat ini, Heizmy tercatat telah memegang sabuk hitam Dan I Children terkecil. Ini menunjukkan prestasi memang linier dengan usaha dan proses yang dilewati. (RO/OL-1)
Kejurnas Piala Ketua Umum FORKI III dijadwalkan berlangsung di Riau pada 16–18 Mei 2025.
Kontingen DKI Jakarta berhasil keluar sebagai Juara Umum 1 sekaligus mempertahankan Piala Bergilir Kejurnas ke-27 Institute Karate-Do Indonesia.
Dalam acara pembukaan Kejurnas Inkai 2024 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (8/11), Menpora Dito mendapat penganugerahan Tingkatan DAN 7 (Sabuk Hitam) Kehormatan Inkai.
Gashuku sangat penting diikuti oleh para kohai sebelum menempuh ujian kenaikan tingkat.
Sebanyak 170 karateka mengikuti perhelatan Master Camp 2024 yang dilaksanakan oleh PP ASKI
Sejumlah karateka Indonesia yang tergabung dalam Akademi Seni-Beladiri Karate Indonesia (ASKI)/KWF Indonesia berhasil memboyong medali di ajang 10th KWF World Cup 2023 di Tokyo, Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved