Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Audisi Djarum di Mata Para Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
10/9/2019 08:15
Audisi Djarum di Mata Para Legenda Bulu Tangkis Indonesia
Dua pebulu tangkis U-11 mendapatkan pengarahan wasit menjelang mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di GOR Satria, Purwokerto.(MI/Rahmatul Fajri )

KEPUTUSAN Djarum Foundation untuk tidak lagi menggelar audisi umum beasiswa bulu tangkis pada 2020 sebagai buntut dari vonis eksploitasi anak oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) disayangkan oleh berbagai pihak, khususnya para legenda bulu tangkis.

Salah satu legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata sangat menyayangkan pamitnya program audisi yang telah rutin diadakan sejak 2006 itu.

"Sangat disayangkan kalau program audisi harus turun dari lapangan. Padahal, audisi ini merupakan bagian dari ekosistem pembinaan bulu tangkis," ujar salah satu tim pencari bakat dalam audisi Djarum itu kepada Media Indonesia, Senin (9/9).

Chris melihat pembinaan usia dini memang sudah seharusnya dilakukan klub.

"Sayang ya, PB Djarum selama 50 tahun terus berkontribusi nyata untuk bulu tangkis dan para atletnya. Saya rasa keputusan ini sangat disayangkan," ujar Chris.

Baca juga: Sektor Tunggal Putri jadi Fokus

Hal senada diungkapkan legenda bulu tangkis Rudy Hartono.

Sebagai ketua PB Jaya Raya ia mengakui PB Djarum adalah salah satu klub besar yang melakukan audisi bulu tangkis paling intens dan aktif.

"Semua orang tahu Djarum punya dana. Tetapi bukan soal punya dananya saja. Djarum memang konsentrasi ke bulu tangkis. Hal itulah yang harus dihargai," ujar Rudy.

Rudy menilai seharusnya KPAI melakukan survei terlebih dahulu terhadap orangtua peserta agar mengetahui ada tidaknya eksploitasi terhadap anak dalam audisi.

"Saya kira tidak ada eksploitasi. Ini cuma masalah tulisan Djarum dalam jersey yang bisa mengakibatkan pandangan umum," ucapnya.

Sebagai insan bulu tangkis, Rudy mengkhawatirkan perkembangan usia dini Indonesia yang harus tersendat akibat hilangnya audisi Djarum.

"Jika audisi dihentikan, kasihan anak-anak tidak bisa berkembang secara cepat," ucap eks tunggal putra Indonesia itu.

Pihak Djarum Foundation akan menghentikan audisi beasiswa bulu tangkis Djarum pada 2020.

Rencananya, Ketua Umum KOI, Erick Thohir, akan mengajak pihak KPAI dan Djarum Foundation untuk berdiskusi agar dapat menemui titik tengah dari polemik tersebut. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya