Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
GAEL Monfils menegaskan dirinya tidak akan terpuruk setelah kalah di perempat final Amerika Serikat (AS) Terbuka dari Matteo Berrettini, Kamis (4/9) WIB. Kekalahan itu membuat Monfils harus kembali menunggu untuk meraih gelar Grand Slam pertamanya.
Petenis berusia 33 tahun itu menyelamatkan empat match point melawan Berrettini sebelum kalah 3-6, 6-3, 6-2, 3-6, dan 7-6 (7/5) dalam laga semalam 4 jam di Stadion Arthur Ashe.
Monfils gagal melaju ke semifinal AS untuk kedua kalinya setelah pada 2014 membuang dua matchpoint dalam laga perempat final melawan Roger Federer.
"Saya kerap menjalani laga berat seperti ini. Saya pernah mengalaminya dalam laga melawan Roger," ujar Monfils.
"Namun, saya tampil apik pascakekalahan di 2014 dari Roger itu. Karneanya, saya akan mengambil hal positif dari kekalahan ini dan segera bangkit saat ATP memasuki musim laga di Asia," imbuhnya.
Baca juga: Kalahkan Monfils, Berrettini Melaju ke Final AS Terbuka
Monfils adalah satu-satunya dari 14 wakil Prancis di nomor tunggal putra AS Terbuka. Namun, dia kesulitan dalam melakukan servis yang berujung pada 17 double fault.
"Saya rasa hari ini servis saya sangat buruk. Saya banyak melakukan double fault. Karenanya, saya sulit bersaing," kata Monfils.
Yannick Noah masih menjadi petenis putra Prancis terakhir yang memenangkan gelar Grand Slam di Prancis Terbuka 1983.
Petenis Prancis terakhir yang menjadi juara di AS Terbuka adalah Henri Cochet pada 1928.
Monfils mengatakan, kini, dirinya hanya akan menikmati waktu di New York dan memberikan dukungan kepada kekasihnya Elina Svitolina yang akan berhadapan dengan Serena Williams di laga semifinal, Jumat (6/9) WIB.
"Saya berharap bisa menang. Namun, saya tetap senang. Besok, saya akan mendukung kekasih saya. Berada di sini lagi akan sangat menyenangkan," pungkasnya. (AFP/OL-2)
JUARA AS Terbuka Aryna Sabalenka menjadi petenis nomor satu dunia menggusur Iga Swiatek yang sebelumnya menempati posisi puncak.
Tahun ini, Coco Gauff belum mencapai final lagi setelah mempertahankan gelarnya di Auckland, Januari lalu.
Kali ini, ia akan tampil bersama petenis nomor 1 dunia Iga Swiatek, runner-up AS Terbuka, Jessica Pegula, dan Elena Rybakina.
Kemenangan Jannik Sinner di AS Terbuka terjadi 19 hari setelah dia dinyatakan tidak bersalah meski dua kali dinyatakan positif zat terlarang dalam tubuhnya, Maret lalu.
Aryna Sabalenka sukses menjadi juara di AS Terbuka 2024 usai mengandaskan wakil tuan rumah Jessica Pegula 7-5 dan 7-5 pada partai final di New York, Minggu (8/9) WIB.
Sabalenka yang merupakan petenis nomor dua dunia menang 7-5 dan 7-5 untuk menambah gelar AS Terbuka ke dalam kemenangan beruntun di Australia Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved