Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PETENIS wildcard Inggris Jay Clarke yang akan menjadi lawan Roger Federer di putaran ketiga Wimbledon mengaku antusias sekaligus khawatir dengan pertandingannya itu.
Sebagai petenis muda yang tumbuh dalam periode kesuksesan Federer, Clarke telah banyak melihat pertarungan Federer selama bertahun-tahun di berbagai arena.
"Aku akan banyak menganalisa. Aku akan mencari pendapat dari beberapa orang, mungkin kepada Andy (Murray) atau beberapa pemain yang pernah melawannya. Aku akan mencari informasi sebanyak mungkin, lalu gunakan teknik terbaik dalam permainan nanti," tutur petenis kelahiran 1998 itu, melansir atptour.com, Kamis (4/7).
Clarke akan meminta saran petenis lain seperti Andy Murray, Kyle Edmund, Daniel Evans, dan Marcus Willis untuk mendapat informasi yang mungkin berguna saat melawan Federer.
Pada awal Juli 1998, Roger Federer memenangkan gelar tunggal putra di Wimbledon dan selang beberapa minggu kemudian Jay Clarke lahir.
Dan pada Kamis (4/7), keduanya akan saling berhadapan di putaran ketiga Wimbledon 2019.
Baca juga: Gauff belum Terhenti
Seperti banyak orang di seluruh dunia, Clarke tumbuh ketika Federer berkembang menjadi hebat sepanjang masa.
"Aku selalu memperhatikannya, mencoba menyalin banyak hal yang dia lakukan. Ini akan menjadi pertandingan yang menyenangkan. Tidak ada kejutan, saya tahu apa yang diharapkan. Saya telah melihatnya di banyak pertandingan. Aku hanya perlu bersiap-siap," pungkas Clarke.
Kemenangan empat set melawan petenis kualifikasi dari Amerika Serikat (AS) Noah Rubin, menjadi pertandingan keduanya di Grand Slam, sementara Federer sudah mengantongi sebanyak 20 gelar juara utama.
Jadi secara teori, tekanan ada pada Federer dan Clarke kemungkinan akan sulit meneruskan langkahnya ke putaran selanjutnya. (OL-2)
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved