Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
JONATAN Christie mengaku tidak bermain baik pada perempat final Piala Sudirman 2019. Jonathan harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis Taiwan, Chou Tien Chen 11-21 13-21.
"Pertama-tama saya mohon maaf pada tim, saya belum bisa menyumbang poin. Jujur, saya bermain di bawah tekanan, saya tidak bisa keluar dari tekanan," Kata Jonatan dikutip laman Badmintonindonesia, Jumat (24/5) malam.
"Lawan bermain menekan terus, dia tidak memberi ruang buat saya untuk fight back. Pada gim kedua awal, dia beberapa kali 'hilang', tapi dia langsung balik lagi seperti gim pertama, menekan dan bikin saya lari-lari," sambung Jonatan.
"Saat shuttlecock masih baru, lajunya cepat, tapi waktu dua-tiga pukulan, jadi melambat. Saya rasa itu strategi dia, beberapa kali dia ganti bola, saya juga kecolongan di sini. Saya kurang puas dan kecewa dengan permainan saya, apa yang sudah direncanakan, tidak bisa jalan sama sekali," tegas Jonatan.
Baca juga: Greysia/Apriyani Menang, Indonesia vs Taiwan Sama Kuat
Ini merupakan kekalahan pertama dalam lima kali pertemuannya atas Chou. Padahal, pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, Jojo --sapaan karib Jonatan--, selalu menang telak atas Chou.
Menurut Jojo, performanya menurun karena banyak faktor. Jojo menyebut faktor kekalahannya antara lain kesalahan membaca strategi.
"Saya nggak mikirin head to head, siapa yang siap yang akan menang. Chou bermain sangat siap dari defens, dari serangannya, bola ditempatkan di pojok-pojok lapangan terus. Dengan kondisi bola seperti ini, saya sudah berusaha juga untuk membuat dia lari-lari, tapi dia tidak merasa tertekan," kata Jonatan.
"Pertemuan terakhir kami di Asian Games 2018, sudah cukup lama. Kondisi stadion berbeda dengan di sini, Istora tidak sebesar ini, kondisi lapangan pun ada menang-kalah angin, jadi main di teknik dan strategi. Tapi kalau di sini lebih ke power dan kecepatan, itu yang saya rasa tidak bisa saya atasi," sambungnya. (Medcom/OL-1)
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
Indonesia memiliki rekam jejak yang baik dalam menyelenggarakan berbagai event olahraga internasional.
Hasil di Piala Sudirman 2025 bisa menjadi tolok ukur kemajuan dan proses yang sudah berada dalam jalur yang benar.
Taufik Hidayat memastikan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bakal melakukan evaluasi atas kegagalan bulu tangkis Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Alwi Farhan menjadi salah satu nama yang diprediksi melejit setelah tampil menawan dengan menumbangkan andalan Denmark Anders Antonsen di babak grup Piala Sudirman 2025.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menekankan bahwa untuk meraih prestasi dalam sebuah turnamen, terutama di tingkat global, membutuhkan proses Panjang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved