Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sekolah Darurat di Pidie Jaya Mulai Berdiri

Nurul Fajri
13/12/2016 08:09
Sekolah Darurat di Pidie Jaya Mulai Berdiri
Sekolah Darurat di Pidie Jaya Mulai Berdiri(Tenda darurat sudah berdiri sebagai pengganti ruang kelas yang runtuh karena gempa, Senin (12/12). -- MTVN/Nurul Fajri)

GEMPA berkekuatan 6,4 pada Skala Richter membuat sejumlah sekolah mengalami kerusakan di wilayah Pidie Jaya. Hal tersebut membuat aktivitas belajar mengajar terganggu.

Untuk mengaktifkan kembali proses belajar mengajar, dinas pendidikan Pidie Jaya telah membangun sekolah darurat dari tenda sebagai pengganti ruang belajar yang rusak. Tujuh unit tenda dibangun untuk sekolah PAUD dan SD Negeri Plandok Tunong.

"Untuk saat ini, sudah ada tujuh unit dari kita dan kemarin ada dua unit dari BNPD untuk sekolah SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan Pidie Jaya, Saiful Rasyid, Senin (12/12).

Saiful mengatakan jika dirinya sudah meminta pada semua guru agar bisa hadir di sekolah masing-masing untuk melakukan pembersihan hari ini.

Dia juga meminta setiap kepala sekolah berkoordinasi dengan relawan di daerah tersebut untuk meminta bantuan selama proses pembersihan.

Saiful menjelaskan, saat ini, sekolah di Kabupaten Pidie Jaya sudah memasuki masa ekstrakurikuler.

Dia mengatakan para siswa sudah tidak dalam kondisi belajar mengajar karena ujian semester sudah selesai. Namun, dia juga mengharapkan agar siswa bisa hadir di sekolah seperti biasanya.

Untuk pembelajaran di semester genap nantinya, Saiful akan mengupayakan proses pembelajaran berjalan sesuai dengan kalender akademik.

"Agar siswa tahu bahwa sekolah sudah dimulai kembali," jelas Saiful.

Dari pantauan di lapangan, dua unit tenda darurat sudah terpasang di halaman SMK Negeri 1 Bandar Baru. Sekolah itu mengalami kerusakan cukup parah. Hampir semua fasilitas baik 16 ruang kelas, lab komputer, dan perpustakaan sudah tidak bisa digunakan.

Guru SMK Negeri 1 Bandar Baru Sofyan, yang tengah melakukan pembersihan, mengatakan kondisi sekolah saat ini membuat aktivitas belajar lumpuh total.

Menurutnya, dua unit tenda darurat tersebut tidak cukup menampung 402 siswa yang bersekolah di sana.

"Kepala sekolah juga sudah meminta penambahan tenda. Kabarnya, besok (hari ini) akan sampai bantuan untuk tenda baru," ungkap Sofyan.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pidie Jaya, ada 84 sekolah rusak, di antaranya 60 SD, 15 SMP, 5 SMA, dan 4 SMK. Masing-masing tersebar di Bandar Dua, Bandar Baru, Trienggadeng, Panteraja, dan Meureudu.

Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan pihaknya secepat mungkin akan mendirikan tenda-tenda darurat untuk sekolah yang hancur di Pidie Jaya. Hal itu menjadi prioritas utama untuk pemulihan fungsi masyarakat selain sarana ibadah dan pasar. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya