Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Polda Kalsel Manfaatkan 32 Ribu Hektare Lahan Tidur untuk Tanam Jagung

Denny Susanto
31/8/2025 12:18
Polda Kalsel Manfaatkan 32 Ribu Hektare Lahan Tidur untuk Tanam Jagung
Kapolda Kalsel memanen jagung yang telah ditanam di lahan tidur.(MI/Denny Susanto)

KEPOLISIAN Daerah (Polda) Kalimantan Selatan akan memanfaatkan lahan tidur seluas 32 ribu hektare di sejumlah daerah untuk pengembangan komoditas jagung guna mendukung program ketahanan pangan nasional. Polda Kalsel siap menampung hasil panen jagung petani dengan harga sesuai harga ditetapkan pemerintah (HPP).

"Polda Kalsel telah menginventarisir 12.064 hektare yang siap dikembangkan untuk komoditas jagung. Kemudian ada sekitar 20 ribu hektare lahan di areal PT Inhutani yang memiliki potensi ditanami jagung. Nantinya kita akan berkolaborasi dengan PT Inhutani untuk penanaman jagung," tutur Kepala Polda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, Minggu (31/8).

Dikatakan Kapolda, sebagian besar lahan tersebut merupakan lahan tidur atau tidak produktif, tersebar di 342 lokasi. Termasuk lahan gambut yang rawan terbakar dan menimbulkan kabut asap di kawasan ring satu sekitar Bandara Syamsudin Noor. 

Sejauh ini Polda Kalsel baru melakukan pembukaan lahan untuk tanaman jagung seluas 971 hektare. Dari luas lahan tersebut baru 559 hektare yang ditanam, bahkan 84,7 hektare mengalami gagal panen. Sedangkan produksi jagung tercatat sebanyak 1.985 ton.

"Khusus untuk tanaman jagung di lahan gambut, Polda bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan mampu memberikan hasil cukup baik," tambah Rosyanto. 

Lebih jauh, Kapolda mengatakan lewat koperasi kepolisian (Puskopol) pihaknya siap menampung semua hasil panen jagung petani di Kalsel dengan harga sesuai HPP. Ini bertujuan untuk memberikan kepastian serapan dan harga jagung bagi petani.

"Para tengkulak membeli jagung seharga Rp2.300 per kilogram sehingga petani merugi. Puskopol akan menampung hasil panen petani dengan harga Rp3.300 per kilogram," katanya.

Dalam pengembangan komoditas jagung ini Polda Kalsel telah memiliki berbagai fasilitas mesin pengering (dryer) dan gudang penyimpanan jagung, termasuk bekerjasama dengan Bulog. Potensi pengembangan komoditas jagung ini sangat besar di Kalsel baik untuk konsumsi langsung maupun industri, karena sebagian besar kebutuhan jagung masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

Selain jagung, Polda Kalsel juga melakukan inovasi ketahanan pangan melalui pengembangan dan budi daya komoditas ikan haruan (gabus) untuk membantu mengatasi inflasi serta tanaman sayuran dan hortikultura. (DY/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya