Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Pupuk Kaltim Gandeng Kementan Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi

Naufal Zuhdi
27/8/2025 08:09
Pupuk Kaltim Gandeng Kementan Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi
Ilustrasi(Antara)

PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmen menjaga ketersediaan pupuk nasional sebagai salah satu fondasi utama mewujudkan swasembada pangan, sejalan dengan agenda strategis Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Gusrizal, menyampaikan hingga semester I-2025, realisasi produksi Pupuk Kaltim mencapai 3,5 juta ton atau 54,5% dari target tahunan sebesar 6,43 juta ton. Produksi tersebut terdiri atas 1,86 juta ton urea, 149 ribu ton NPK, dan 1,49 juta ton amonia. Selain itu, distribusi pupuk bersubsidi juga berjalan baik, dengan realisasi 500 ribu ton yang disalurkan ke wilayah tanggung jawab Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

“Kami optimistis target produksi tahun ini tercapai. Hal ini wujud nyata kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Gusrizal dikutip dari siaran pers yang diterima, Rabu (27/8).

Sementara itu, Kapoksi Pupuk Bersubsidi Ditjen PSP Kementan, Sry Pujiati, memastikan bahwa stok pupuk bersubsidi tahun ini aman dengan alokasi 9,55 juta ton senilai Rp44 triliun bagi 14,9 juta petani penerima. Hingga 25 Agustus 2025, realisasi penyaluran mencapai 4,8 juta ton atau sekitar 59% dari total alokasi.

“Kalau ada isu kelangkaan pupuk, itu tidak benar. Stok tersedia, hanya distribusi yang memang dilakukan bertahap. Sistem e-RDKK juga terus diperbaiki agar penyaluran lebih transparan dan tepat sasaran,” jelas Sry Pujiati.

Sementara dari kalangan petani, Wakil Sekretaris Jenderal Kelompok Kontak Tani Nasional Andalan (KTNA), Zulharman Djusman menyampaikan tantangan di lapangan, mulai dari rantai birokrasi penyaluran pupuk, keterbatasan penyuluh, hingga akses digital di pedesaan.

“Sosialisasi e-RDKK harus terus diperkuat. Banyak petani yang kesulitan karena keterbatasan teknologi dan infrastruktur,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Subtansi Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Mochamad Nurhidayat, menyatakan bahwa peningkatan produksi pangan nasional juga ditempuh melalui berbagai strategi seperti perluasan areal tanam, optimalisasi lahan, penggunaan benih unggul, mekanisasi, serta pemanfaatan pupuk organik.

Dengan sinergi pemerintah, BUMN, dan petani, seluruh pihak optimistis cita-cita swasembada pangan dapat terwujud.

 “Pemerintah hadir untuk memastikan pupuk tersedia, produksi pangan meningkat, dan petani terlindungi,” pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya