Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Kebencanaan Masuk Kurikulum Sekolah Rakyat di Kalsel

Denny Susanto
29/7/2025 07:50
Kebencanaan Masuk Kurikulum Sekolah Rakyat di Kalsel
Ilustrasi(Dok Tagana)

KEBENCANAAN akan masuk kurikulum pembelajaran ekstra kurikuler pada Sekolah Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan.

Hal ini disampaikan Andi Handininto, Perintis dan Pendiri Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia, di sela-sela kegiatan Workshop Optimalisasi Peran Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin dalam peningkatan kompetensi Tagana di Kalsel, Senin (28/7).

"Untuk sekolah rakyat sesuai arahan Pak Sekjen Kemensos bahwa mereka juga harus mengetahui tentang bagaimana menghadapi suatu bencana. Oleh karena itu Tagana masuk sekolah, melalui materi yang disampaikan pada anak-anak agar mereka tahu dan sadar tentang bencana, bahwa mereka hidup di daerah bencana dan mereka tahu apa yang dilakukan ketika menghadapi suatu bencana," tuturnya.

Materi kebencanaan ini tidak hanya diterapkan di Kalsel tetapi juga secara nasional. "Para siswa harus tahu tentang bagaimana survivalnya menghadapi situasi bencana agar mereka juga bisa melakukan penyelamatan. Saat ini penerapan kurikulum ketaganaan sedang dirumuskan untuk diaplikasikan di seluruh balai-balai besar atau sekolah rakyat," ujarnya.

Senada, Koordinator Tagana Kalsel, Ahmadi mengatakan pihaknya bekerja samadengan BBPPKS Banjarmasin telah membuat program Tagana masuk sekolah untuk semua sekolah rakyat di Kalsel. "Pada sekolah rakyat yang sudah berdiri di Balai Besar dan sentra Budi Luhur kami sudah melaksankan program tersebut untuk pengurangan risiko bencana yaitu Tagana masuk sekolah," ujarnya.

Program kebencanaan di sekolah rakyat ini dinilai penting. "Sekolah rakyat ini harus kita dukung dalam posisi untuk pengurangan resiko bencana karena anak-anak 24 jam berada di lingkungan sekolah, sehingga mereka harus bisa dalam penanganan bencana baik untuk penyelamatan diri sendiri maupun memberikan pertolongan kepada orang lain," kata Ahmadi.

Pada bagian lain, Kepala BBPPKS Banjarmasin, Yadi Muhtar mengatakan kegiatan workshop terkait dengan optimalisasi peran BBPPKS dalam pengembangan kompetensi Tagana. "Berdasarkan informasi dari BNPB, Kalsel merupakan daerah yang cukup rawan bencana. Kami memandang perlu bahwa Tagana itu ditingkatkan kompetensinya, maka kami melakukan peningkatan kapasitas tagana supaya penanganan bencana di Provinsi Kalsel bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Workshop peningkatan kapasitas Tagana ini berlangsung 28-30 Juli 2025 diikuti 50 personil Tagana se Kalsel. Kegiatan workshop juga akan ditandai dengan gelaran simulasi penanganan bencana yang melibatkan berbagai unsur terkait di bidang kebencanaan termasuk siswa sekolah rakyat. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya