Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Jokowi Mengaku Hanya Melaporkan Peristiwa dan tidak Menyebut Nama

Widjajadi
25/7/2025 15:19
Jokowi Mengaku Hanya Melaporkan Peristiwa dan tidak Menyebut Nama
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi.(MI/Widjajadi)

 

KASUS dugaan ijazah palsu makin berkembang, seiring mencuatnya nama mantan Ketua Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad yang ikut tersret sebagai terlapor bersama 11 orang lainnya oleh penyidik polisi 

Meski begitu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi mengaku tidak pernah sekali pun menyebut nama, termasuk Abraham Samad yang kemudian terungkap dalam proses penyidikan Polri. 

"Begini, yang saya laporkan itu adalah peristiwa. Peristiwa dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. Jadi saya tidak pernah melaporkan nama," tegas Jokowi menjawab wartawan di kediaman Sumber, Jumat (25/7).

Menurut dia, dari pelaporannya, kemudian ada tindak lanjut dari penyelidikan Polri, dan muncullah nama-nama. "Sekali lagi yang saya laporkan adalah peristiwa, dan tidak menyebut nama," sambung Jokowi sekali lagi.

Sebelumnya, mantan Ketua KPK, Abaraham Samad menyatakan, dirinya tidak takut masuk penjara dalam kasus ijazah Jokowi, bersamaan munculnya nama dirinya yang ikut terseret sebagai terlapor bersama 11 orang lain.

Dia pun dalam acara Deklarasi Perjuangan di Gedung Joang 45, Jakarta pada Rabu (23/7) menegaskan, akan mendukung para terlapor, bahkan rela masuk penjara dalam kasus ijazah milik Presiden ke-7 RI tersebut. 


HORMATI PROSES HUKUM
Pada bagian lain Jokowi ketika kepadanya ditanyakan tentang dirinya sebagai terlapor terkait skripsi palsu, berita bohong soal jurusan teknologi kayu di UGM, menjawab dirinya akan menghormati proses hukum.

Meski begitu, ia setengah berkelakar mengatakan, bahwa pelaporan yang terjadi di Sleman itu, sebagai langkah ngalor-ngidul. "Itu namanya ngalor-ngidul. Yang satu belum selesai sudah ngalor, dan yang satu belum selesai sudah ngidul. Jadi namanya ngalor-ngidul," cetus Jokowi sambil tertawa kecil.

Pada kesempatan itu Jokowi juga kembali menegaskan feeling adanya agenda politik besar di balik pelaporan kasus ijazah miliknya dan upaya pemakzulan (Wapres Gibran).

Penegasan itu mengemuka menjawab wartawan yang meminta tanggapan soal pernyataan Silferster Matutina yang menduga ada tokoh mem-backup Roy Suryo dkk., dalam tuduhan ijazah dan pemakzulan. "Artinya ada tokoh besar yang menbackup," ujarnya diplomatis.

Dia menambahkan bahwa semua orang sudah tahu siapa tokoh tersebut, tanpa perlu menyebutnya. Siapa tokoh besar itu? Sambil melangkah masuk ke rumahnya, Jokowi hanya berujar pendek, "Semua sudah tahulah," katanya. (E-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya