Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota menduga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah wilayah dipicu oleh kelalaian masyarakat dalam membuka lahan baru dan membersihkan kebun dengan cara membakar.
Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengungkapkan bahwa karhutla yang membesar di beberapa titik bermula dari aktivitas pembakaran lahan oleh warga.
Salah satu kawasan yang terdampak cukup parah adalah hutan Lembah Harau, yang saat ini tengah berkembang sebagai destinasi wisata.
“Besarnya perkembangan pembangunan objek wisata Harau membuat banyak investor membuka lahan. Sayangnya, masih ada yang menggunakan cara membakar untuk membersihkan lahan,” ujar Rahmadinol dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7).
Rahmadinol menambahkan, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku pembakaran lahan. Namun, proses hukum belum dapat dilakukan karena belum ada laporan resmi yang masuk ke aparat penegak hukum.
“Tidak ada yang berani melapor, sehingga proses hukum terhambat,” jelasnya.
Di lapangan, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Pemadam Kebakaran, TNI-Polri, Satpol PP, dan unsur lainnya mengaku kewalahan memadamkan api. Minimnya peralatan, sulitnya akses air, dan lokasi kebakaran yang berada di kawasan perbukitan menjadi tantangan besar.
“Kami benar-benar kekurangan peralatan. Sumber air pun sangat terbatas, sementara titik-titik kebakaran berada di bukit yang sulit dijangkau,” ungkap Rahmadinol.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuka lahan atau membersihkan kebun dengan cara membakar.
“Jangan sampai karhutla ini terus meluas ke daerah lain,” tegasnya.
Sebagai langkah darurat, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota telah menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla selama 14 hari, terhitung sejak 17 hingga 30 Juli 2025, sesuai dengan SK Bupati Nomor 300.2.3/156/BUP-LK/VII/2025.
Data BPBD mencatat, hingga saat ini 10 dari 16 kecamatan di Limapuluh Kota terdampak karhutla. Kecamatan tersebut meliputi Harau, Lareh Sago Halaban, Situjuah Limo Nagari, Akabiluru, Luak, Suliki, Pangkalan Koto Baru, Bukik Barisan, Mungka, dan Guguak. (YH/E-4)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) yang sempat melanda beberapa wilayah di Kabupaten Limapuluh Kota sejak awal Juli, kini dipastikan telah padam.
ASAP tebal masih menyelimuti sebagian wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Sumatra Barat. Lebih dari 200 hektare lahan terbakar sejak Mei hingga pertengahan Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved