Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ASAP tebal masih menyelimuti sebagian wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sejak beberapa hari terakhir terus meluas, membakar ratusan hektare lahan di sembilan kecamatan. Kecamatan Pangkalan Koto Baru menjadi titik terparah, dengan luas kebakaran mencapai 500 hektare.
“Kami mencatat, hingga saat ini, total lahan yang terbakar di Pangkalan Koto Baru, tepatnya di Nagari Tanjung Balik dan Tanjung Pauh, mencapai 500 hektare. Ini adalah kawasan terdampak terluas dibandingkan kecamatan lain,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, Rachmadinol, Jumat (25/7).
Selain Pangkalan Koto Baru, titik-titik api juga ditemukan di Kecamatan Harau, Mungka, Bukit Barisan, Guguak, Situjuah Limo Nagari, Luak, Lareh Sago Halaban, dan Akabiluru. Rachmadinol merinci, di Nagari Taram, Kecamatan Harau, lahan yang terbakar mencapai 178 hektare, disusul Sarilamak (48 ha), dan Tarantang (1,48 ha).
“Di Mungka, khususnya di Sungai Antuan, lahan terbakar 55 hektare lebih. Sementara di Maek, Bukit Barisan, ada sekitar 30 hektare. Untuk wilayah lain seperti Guguak, Situjuah Limo Nagari, dan Luak, titik apinya lebih kecil, namun tetap kami pantau ketat karena potensi meluas,” jelasnya.
Tak hanya merusak lahan, karhutla kali ini juga memukul sektor peternakan warga. Di Nagari Taram, sebuah kandang ayam pedaging milik warga ludes dilahap api.
“Kerugiannya diperkirakan mencapai Rp200 juta. Ini menjadi salah satu dampak ekonomi yang cukup berat bagi masyarakat,” tambah Rachmadinol.
Tim gabungan dari berbagai unsur saat ini masih berjibaku memadamkan api di lapangan. BPBD Limapuluh Kota bersama Damkar, Kodim 0306, Polres, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satbrimob Pelopor B Padang Panjang, Manggala Agni Provinsi Jambi, PT ATC Pangkalan, PMI, serta relawan nagari, terus melakukan pemadaman secara langsung di titik-titik api.
“Fokus utama kami saat ini adalah memadamkan api di wilayah Pangkalan Koto Baru. Akses medan yang sulit dan angin kencang menjadi tantangan besar. Namun, kami terus berkoordinasi lintas sektor untuk percepatan penanganan,” tutur Rachmadinol.
Ia menyebutkan, selain upaya pemadaman, tim juga aktif melakukan peninjauan, pendataan lokasi kebakaran, dan evaluasi berkala melalui rapat tanggap darurat. Koordinasi dengan BMKG juga terus dilakukan untuk memantau perkembangan cuaca yang sangat mempengaruhi potensi karhutla.
“Setiap perkembangan kami dokumentasikan dan laporkan secara rutin. Kami mengimbau masyarakat untuk waspada, dan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, terutama di lahan-lahan kering,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, beberapa nagari lain yang terdampak masih dalam proses verifikasi luas dan jenis kerusakan oleh tim teknis. (YH/E-4)
Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengungkapkan bahwa karhutla yang membesar di beberapa titik bermula dari aktivitas pembakaran lahan oleh warga.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Sumatra Barat. Lebih dari 200 hektare lahan terbakar sejak Mei hingga pertengahan Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved