Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Keluarga Ungkap Kronologi Bocahnya Tewas di Syukuran Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Kristiadi
23/7/2025 20:11
Keluarga Ungkap Kronologi Bocahnya Tewas di Syukuran Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Pasangan Mela Putri dan Apid, orangtua Vania, 8, yang menjadi salah satu korban tewas kericuhan pembagian makan gratis pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.(MI/ Kristiadi)

SUASANA duka masih menyelimuti keluarga pasangan suami istri Mela Putri, 31, dan Apid, 38, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Putri kedua mereka, Vania Aprilia, 8, menjadi korban tewas pada pembagian makan gratis syukuran pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi dengan Luthfianisa Putri Karlina yang kini menjabat Wakil Bupati Garut.

 

Pada hari syukuran pernikahan anak Dedi Mulyadi, Jumat (18/7), Mela Putri dan Apid berjualan minuman segar di alun-alun Lapang Oto Iskandar Dinata dan melihat banyak orang antre makan siang gratis yang disiapkan. Sekitar pukul 11.00 WIB, Apid menuju mesjid tidak jauh dari Pendopo Garut untuk menunaikan ibadah solat Jumat.

 

Mela Putri dan Apid mengatakan, sebelum tragedi kericuhan terjadi memang sempat melihat banyak warga antre memanjang di alun-alun tepatnya pintu masuk pendopo. Mereka meyakini Vania bermain di alun-alun dan kemungkinan ada orang yang mengajak untuk ikut mengantri makanan.

 

"Teman di atas usianya mengajak (antri makanan), teman sekolah lainnya menanyakan dan sempat melihat Vania ikut antre berdesakan," kata mereka, Rabu (23/7/2025).

 

"Pada waktu ditemukan kondisinya sudah pucat terdapat memar di bagian badannya kemungkinan terinjak-injak dan hidungnya sudah terpasang selang oksigen. Ketika dibawa ke rumah sakit juga badannya sudah dingin," kata mereka. Vania dibawa ke RSUD Dr Slamet.

 

Selain Vania, korban tewas akibat kericuhan pembagian makan gratis itu adalah Dewi Jubaedah, 61, warga Jakarta Utara dan anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri, 39.

 

Hingga saat ini kasus makan gratis itu masih dalam penyelidikan Polda Jawa Barat. Sebanyak 11 orang saksi telah diperiksa, mulai panitia, event organizer, Satpol PP selaku pengamanan dalam, Polisi, Dinas Kesehatan, Pemkab Garut, sopir ambulans, dan petugas medis. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya