Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Perkuat Konektivitas Antarwilayah, KAI Daop 4 Layani 567.308 Penumpang pada Semester 1 2025

Suparji Rasban
23/7/2025 14:33
Perkuat Konektivitas Antarwilayah, KAI Daop 4 Layani 567.308 Penumpang pada Semester 1 2025
Para calon penumpang menaiki kereta api.(Istimewa)

LAYANAN kereta api lokal (KA Lokal) di wilayah KAI Daop 4 Semarang, Jawa Tengah, menunjukkan peran vital dalam mobilitas dan konektivitas antarwilayah selama Semester I tahun 2025. Dalam kurun Januari hingga Juni 2025, sebanyak 567.308 penumpang telah memanfaatkan layanan ini. 

Rinciannya, 277.630 penumpang berangkat (naik) dari stasiun-stasiun di wilayah Daop 4, dan 289.678 penumpang datang (turun) di berbagai kota dan kabupaten tujuan.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyampaikan tiga KA Lokal Daop 4 yang saat ini beroperasi; KA Blora Jaya, KA Kedungsepur, dan KA Banyubiru, terbukti menjadi moda pilihan masyarakat untuk perjalanan rutin maupun wisata, dengan dukungan tarif yang sangat terjangkau.

"Ketersediaan layanan dengan harga yang ramah di kantong ini memungkinkan masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, pekerja harian, dan pelaku usaha kecil, untuk bepergian dengan nyaman dan efisien," ujar Franoto, melalu keterangan resmi, Rabu (23/7). 

Franoto menyebut KA Blora Jaya menghubungkan Semarang dengan wilayah timur seperti Grobogan, Blora, dan Cepu, koridor penting yang juga merupakan jalur logistik. Meski saat ini frekuensi perjalanan masih terbatas, tingginya animo masyarakat mencerminkan kebutuhan mobilitas yang terus tumbuh di wilayah ini.

"Di jalur tengah, KA Kedungsepur melayani komuter harian dari Demak dan Grobogan menuju Semarang. Layanan ini menjadi solusi transportasi cepat dan murah bagi warga yang bekerja dan bersekolah di ibu kota provinsi," terang Franoto.

Sementara itu, KA Banyubiru berperan penting dalam menghubungkan dua kota besar di Jawa Tengah, yakni Semarang dan Solo. Dengan relasi yang menghubungkan dua kota besar di Jateng, KA Banyubiru memperkuat konektivitas segitiga emas Semarang–Solo–Yogyakarta, serta membuka peluang pemerataan ekonomi di sekitarnya.

"KA Lokal bukan hanya sebagai alat angkut, melainkan bagian dari infrastruktur sosial yang menyatukan ruang dan memperkuat interaksi antardaerah," jelas Franoto.

Menurut Franoto dengan tarif yang murah, layanan ini menjadi penghubung utama antara pusat kota dan daerah, mendekatkan warga desa ke pusat layanan dan membuka akses yang lebih luas terhadap peluang ekonomi dan sosial.

"KAI Daop 4 Semarang akan terus menjaga kualitas layanan KA Lokal, termasuk peningkatan ketepatan waktu, kebersihan, integrasi antarmoda, serta peluang pengembangan rute dan frekuensi. Sinergi dengan pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat menjadi fondasi penting untuk memperkuat peran KA Lokal ke depan," pungkasnya. (JI/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya