Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
UNTUK mengantisipasi serta menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba akan menerbitkan surat edaran hingga ke tingkat desa agar masyarakat tidak membakar sampah ataupun lahan dengan sembarangan.
"Kita sudah susun draft permohonan modifikasi cuaca. Untuk menghindari krisis pangan, kita juga mintakan kepada pihak Bulog agar penyerahan bantuan pangan beras bisa ditunda ke bulan November atau Desember. Karena kita khawatir dampak krisis pangan akibat kemarau ini kita rasakan di bulan tersebut," kata Wakil Bupati Toba Audi Murphy O. Sitorus saat rapat koordinasi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Toba di Kantor Bupati Balige, Jumat (18/7).
Dalam rapat koordinasi tersebut juga dibahas terkait dampak kemarau panjang, termasuk gagal panen yang berdampak pada krisis pangan. Tak hanya itu, pemerintah juga akan berupaya mengintervensi sistem pola tanam. Hal ini bertujuan agar penanaman dapat dilakukan pada bulan Januari-Februari sehingga musim panen bisa dilakukan di bulan Juni-Juli dan terhindar dari kemarau ekstrem.
"Selain soal pangan, Dinas Kesehatan Kabupaten Toba juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan membagi masker ke daerah kebakaran," ujarnya.
Terkait soal kedatangan Tim Assesor Geopark Caldera, Pemkab Toba juga telah mengambil langkah serius termasuk persiapan lokasi Geosite yang akan dikunjungi, yakni Taman Eden 100. "Kita juga akan lakukan gotong royong pembersihan rute yang dilalui tim assesor," ujar mantan Sekda Toba itu.
Menyoal F1H2O dan Aquabike, tambah dia, Pemkab Toba juga akan melakukan langkah-langkah konkret, termasuk pembenahan lokasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM.
"Pelaksanaan tanggal 22-24 Agustus. Rencananya Aquabike akan dilaksanakan di Samosir seminggu sebelum F1H2O, tetapi penutupannya bersamaan dengan pembukaan F1H2O," tutur Audi.(M-2)
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
TITIK panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra masih terus meningkat. Dari pantauan terakhir satelit terdeteksi sebanyak 230 titik panas.
DI tengah isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat, peran aparatur sipil negara (ASN) dalam mengelola komunikasi krisis semakin penting.
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menilai bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah masih bersifat reaktif dan tidak menyentuh akar persoalan.
Potensi kebakaran hutan dan lahan tersebar di 7 Kelurahan dan 258 desa, pada 27 kecamatan. Jika dalam status kekeringan wilayah itu memiliki tingkat risiko tinggi dan sedang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved