Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan alat berat untuk membantu para petani melakukan pembersihan lahan pertanian tanpa membakar. Bantuan alat berat ini bertujuan menekan ancaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat aktivitas pembersihan dan pembukaan lahan pertanian.
"BPBD tengah menjajaki kerja sama dengan SKPD terkait maupun pihak swasta dalam penyediaan alat berat untuk membantu petani membersihkan lahan. Pembersihan lahan menggunakan alat berat ini tentunya akan lebih mudah dan petani tidak lagi membakar lahan," tutur Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Kamis (10/7).
Bambang menambahkan karhutla mulai terjadi di sejumlah wilayah meski intensitasnya masih kecil dan hujan sesekali masih turun. Sementara data BMKG menyebutkan puncak kemarau akan berlangsung pada Agustus mendatang.
"Sejauh ini Kalsel belum menetapkan status kedaruratan bencana karhutla. Namun kita telah mengajukan bantuan helikopter water bombing dan operasi modifikasi cuaca (OMC) kepada BNPB dan BMKG, sebagai langkah pencegahan dini," kata Bambang.
Pada bagian lain Dinas Sosial Kalsel mencatat sepanjang 2025 terjadi 71 kali bencana dengan jumlah warga terdampak mencapai hampir 200 ribu jiwa.
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalsel, Ahmadi, mengatakan Kalsel merupakan daerah rawan bencana batingsor saat musim penghujan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat kemarau, ditambah ancaman rob di kawasan pesisir.
"Saat ini hujan masih turun meski telah memasuki kemarau dan bencana juga terus mengancam," tuturnya.
Dinas Sosial Kalsel mencatat sepanjang Januari hingga Juni 2025 telah terjadi 71 kali bencana alam, terdiri dari 30 kali banjir, 10 kali tanah longsor dan 32 angin kencang. Bencana terbanyak terjadi di Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara. Untuk banjir terjadi merata di 11 dari 13 kabupaten/kota di Kalsel.
Tercatat dua orang meninggal dunia, masing-masing akibat angin kencang di Hulu Sungai Utara dan tanah longsor di Kota Banjarbaru. Jumlah warga terdampak bencana mencapai 67.643 kekuarga atau 190.766 jiwa.
"Tiga rumah rusak berat, 118 rumah rusak sedang dan 59.402 rumah rusak ringan yang mayoritas disebabkan banjir," ujar Ahmadi.
Kerugian banjir mencapai Rp129,467 miliar. Khusus bulan Juni 2025 terjadi delapan kali angin kencang di lima daerah dan banjir di Kabupaten Tanah Laut. Sebanyak 669 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Jumlah warga terdampak 664 keluarga atau 2.197 jiwa, dengan nilai kerugian mencapai Rp3,485 miliar. (DY/E-4)
DI tengah isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat, peran aparatur sipil negara (ASN) dalam mengelola komunikasi krisis semakin penting.
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menilai bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah masih bersifat reaktif dan tidak menyentuh akar persoalan.
Potensi kebakaran hutan dan lahan tersebar di 7 Kelurahan dan 258 desa, pada 27 kecamatan. Jika dalam status kekeringan wilayah itu memiliki tingkat risiko tinggi dan sedang.
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Titik panas Karhutla Riau menurun. Menhut Raja Juli tinjau lokasi via udara, soroti praktik pembakaran lahan dan imbau warga waspadai cuaca ekstrem.
polisi menangkap seorang pelaku pembukaan lahan dengan cara dibakar, yang terjadi di Desa Kalimanting, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi.
Pembukaan lahan dengan cara membakar telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius, termasuk kerusakan ekosistem gambut yang bersifat irreversible.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved