Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kapolri Terima Anugerah Adat Ingatan Budi Oleh LAM Riau

Rudi Kurniawansyah
12/7/2025 18:44
Kapolri Terima Anugerah Adat Ingatan Budi Oleh LAM Riau
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).(MI/Rudi Kurniawansyah)

LEMBAGA Adat Melayu Riau (LAMR) memberikan Anugerah Adat Ingatan Budi kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Upacara prosesi adat penganugerahan berlangsung khidmat di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Sabtu (12/7).

Anugerah Adat Ingatan Budi merupakan sebuah bentuk penghargaan tertinggi dari LAMR atas keteladanan, dedikasi, dan pengabdiannya menjaga marwah bangsa serta nilai-nilai luhur kebudayaan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan, penganugerahan ini merupakan bagian dari upaya konkret untuk menghidupkan dan meneguhkan nilai luhur Melayu, menebar dan membalas budi.

“Ini bukan sekadar seremoni. Tapi bentuk penghormatan yang dalam kepada nilai budi dalam adat dan budaya Melayu,” kata Datuk Seri Taufik, Sabtu (12/7).

Konsep Ingatan Budi dalam budaya Melayu memiliki makna istimewa dan mendalam. Bukan sekadar memori, melainkan kesadaran kognitif yang melahirkan penghargaan, empati, serta perilaku halus dan terpuji. Dalam masyarakat Melayu, budi menempati tempat yang tinggi sebagai dasar peradaban, yang diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari identitas.

Sejalan dengan itu, peribahasa Melayu hutang emas dapat dibayar, hutang budi dibawa mati menjadi dasar filosofis dari penghargaan ini. 

Dalam upacara adat tersebut, penghormatan terhadap budi dipraktikkan secara simbolik melalui ragam ritual adat, yang tetap segar dan relevan dengan perkembangan zaman.

Penganugerahan ini juga mencerminkan keberlanjutan tradisi membalas budi yang telah hidup lama dalam sejarah Melayu, seperti termaktub dalam kisah Hang Tuah di Melaka, hingga penghormatan kepada tokoh-tokoh yang berjasa bagi negeri, bahkan lintas agama dan bangsa, seperti halnya pemakaman Jenderal Portugis Verdicho Marloce di kompleks makam Sultan Indragiri.

LAMR berharap, melalui penganugerahan ini, semangat membalas budi terus mengakar kuat di tengah masyarakat, sekaligus memperkuat peran nilai-nilai budaya sebagai fondasi etika sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Budi dalam tradisi Melayu bukanlah sesuatu yang kasat mata, tetapi ia hidup, mewangi di bumi dan merambat ke akhirat. Inilah yang kami rawat dan hormati,” pungkasnya.(E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya