Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ribuan Kursi Sekolah Dasar tidak Terisi Meski Dibuka Gelombang II

Akhmad Safuan
11/7/2025 23:27
Ribuan Kursi Sekolah Dasar tidak Terisi Meski Dibuka Gelombang II
Kantor Dinas Pendidikan Jawa Tengah di Jalan Pemuda Kota Semarang(MI/Akhmad Safuan)

 

MESKIPUN telah dibuka gelombang II sistem penerimaan murid baru (SPMB) Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang dan SMA/SMK swasta mitra pemerintah di Jawa Tengah, masih ada ribuan kursi belum terisi.

Pemantauan Media Indonesia Jumat (11/7) SPMB gelombang II baik tingkat SD di Kota Semarang maupun SMA/SMK swasta mitra pemerintah di Jawa Tengah telah berakhir pada Rabu (9/7). Selanjutnya, saat ini memasuki tahap daftar ulang di masing-masing sekolah hingga dapat memulai tahun ajaran baru Senin (14/7) besok.

Namun dari hasil SPMB gelombang II tersebut, hasilnya tidak maksimal karena dari jumlah kuota yang tersedia, masih ribuan kursi yang belum terisi baik itu di bangku SD di Kota Semarang maupun SMA/SMK swasta mitra pemerintah di Jawa Tengah yang mengkhususkan untuk jalur afirmasi bagi keluarga tidak mampu.

"Dari 2.369 kuota yang tersedia di 222 SD negeri, hingga penutupan SPMB gelombang II masih ada 1.752 kursi yang belum terisi," kata  Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Semarang Aji Nur Setiawan Jumat (11/7).

Pada SPMB SD gelombang I, ungkap Aji Nur Setiawan, masih ada 222 sekolah yang belum mendapatkan siswa secara penuh hingga masih tersedia jumlah kursi cukup besar, sehingga dibuka gelombang II pada 7-9 Juli. "Pada gelombang II ini lebih longgar karena sekolah dapat menerima calon siswa warga luar daerah (boro) di Kota Semarang," tambahnya.

Namun pada DPMB gelombang II yang diharapkan akan dapat memenuhi kuota, menurut Aji Nur Setiawan, hasilnya masih ada ribuan kursi tidak terisi terdiri dari 40 sekolahan akhirnya terpenuhi kuota dan sisanya masih kurang. Bahkan 42 SD tidak menerima pendaftar sama sekali pada gelombang II ini.

SEKOLAH MITRA SWASTA
Sementara itu kondisi serupa juga terjadi pada SPMB gelombang II SPMB di 139 SMA/SMK swasta mitra pemerintah di Jawa Tengah jalur afirmasi untuk keluarga tidak mampu, karena pada gelombang I sebelumnya masih ada ribuan kursi yang belum terisi.

Hasil dicapai dalam pengisian 1.913 kursi di gelombang II jalur afirmasi tersebut, hanya ada 325 pendaftar, sehingga secara keseluruhan baik gelombang I dan II mencapai 2.238 siswa yang terdaftar dalam program tersebut. 

"Dari 139 sekolah hanya 14 sekolah yang kuotanya terpenuhi masing-masing 36 siswa," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Kustrisaptono.

Pada program SMA/SMK swasta mitra pemerintah ini, lanjut Kustrisaptono, dikhususkan untuk jalur afirmasi guna menampung calon siswa baru berasal dari keluarga tidak mampu, yang tidak dapat tertampung di sekolah negeri, sehingga meskipun mereka bersekolah di sekolah swasta tetap gratis.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, demikian Kustrisaptono, menggelontorkan anggaran cukup besar untuk meringankan beban biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu, meskipun bersekolah di sekolah swasta masing-masing Rp2 juta per siswa per tahun. 

"Di luar program tersebut, Pemprov Jateng juga sudah menerima sekitar 70 ribu siswa afirmasi yang masuk di SPMB sekolah SMA/SMK negeri tahun 2025," tambahnya. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya