Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBANYAK 1.295 kepala keluarga (KK) di 13 kelurahan/desa di empat kecamatan Kabupaten Bantaeng terdampak banjir bandang yang terjadi Sabtu (5/7) pagi, akibat hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan wilayah terdampak cukup luas dan meliputi permukiman padat penduduk.
Di Kecamatan Bantaeng, banjir merendam enam kelurahan, yaitu Lamalaka, Kembang, Letta, Mallilingi, Tappanjeng, dan Pallantikang. Di Kecamatan Bissappu, genangan air terjadi di lima wilayah, meliputi Kelurahan Bontorita, Bontoatu, Bontosunggu, Bontolebang, dan Desa Bonto Hai.
Sementara itu, Kecamatan Uluere terdampak di Desa Bonto Lojong, sedangkan di Kecamatan Eremerasa, wilayah terdampak adalah Desa Ulugalung. Secara keseluruhan, banjir telah berdampak pada 10 kelurahan dan 3 desa.
"Dampak dari kejadian ini cukup signifikan terhadap kehidupan warga. Berdasarkan laporan yang dihimpun BNPB, sebanyak 1.295 kepala keluarga terdampak," ucapnya dalam keterangan resmi, Minggu (6/7).
Sebanyak 1.295 unit rumah mengalami kerusakan atau terendam. Selain itu, dua tanggul sungai dilaporkan jebol dan dua akses jalan terputus. Lahan pertanian milik warga turut mengalami kerusakan, dan pendataan terhadap kerugian masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan. Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Bantaeng, TNI/Polri, relawan, dan unsur terkait telah melakukan evakuasi warga serta asesmen cepat di lokasi-lokasi terdampak.
Langkah penanganan darurat dilakukan secara terkoordinasi untuk memastikan keselamatan warga dan mendukung percepatan pemulihan.
Di sisi lain, BNPB terus memperkuat koordinasi lintas sektor guna mendukung penanganan di daerah. Pemantauan terus dilakukan secara intensif, dan BNPB siap memberikan bantuan tambahan sesuai kebutuhan di lapangan. Kesiapan sumber daya dan logistik menjadi bagian penting dari upaya percepatan tanggap darurat.
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bantaran sungai, diminta untuk menjauhi lokasi berisiko saat hujan deras dan segera melaporkan kondisi darurat kepada aparat setempat jika diperlukan.
Terpisah, Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo, menyebutkan jika banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten seperti Bantaeng, Bone, Bulukumba, Jeneponto dan Sinjai sudah surut.
"Sekarang sudah penangan pascabencana, agar semua yang terdampak bisa tertangani," sebutnya. (LN/E-4)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved