Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Penanganan Kemiskinan Ekstrem Harus Dilakukan Secara Komprehensif

Supardji Rasban
24/6/2025 16:23
Penanganan Kemiskinan Ekstrem Harus Dilakukan Secara Komprehensif
Suasana Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Brebes Tahun 2025 di Aula Lt 5 Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes.(DOK Humas Pemkab Brebes)

KEMISKINAN ekstrem merupakan masalah serius yang harus ditangani secara bersama-sama oleh semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Brebes, Jawa Tengah,  Wurja, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Brebes Tahun 2025 di Aula Lt 5 Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes.

Rakor ini dihadiri oleh para kepala OPD terkait, Camat se-Kabupaten Brebes, Apindo, Perbankan, Akademisi, Baznas serta tamu undangan lainnya.

Wurja berharap Rakor tersebut dapat menghasilkan strategi dan rencana aksi yang efektif dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes.

"Kita harus bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes," ujar Wurja, melalui keterangan resmi, dikutif Selasa (24/6/2025)

Wurja menyebut penanganan kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara komprehensif, artinya kemiskinan tidak dilihat dari pengeluaran perkapita saja, namun perlu adanya pendekatan yang menyeluruh dalam memandang kemiskinan dari segi ekonomi, sosial, budaya, termasuk letak geografis. 

"Kita juga juga harus konsen dengan kebijakan terkait optimalisasi pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem oleh Bina Bangda Kemendagri dan Kemenko PM secara (Daring) live zoom meeting," jelas Wurja. 

Rakor juga dibarengi dengan pameran produk UMKM hasil binaan dari berbagai OPD terkait. Wurja menghimbau kepada para OPD terkait bisa ikut membantu pemasaran produk hasil pelatihan pemberdayaan ini. 

"Jangan hanya ikut serta memasarkan saja ya bapak ibu, tapi juga ikut belanja," ajak Wurja.

Kepala Baperlitbangda Kabupaten Brebes, Apriyanto Sudarmoko, menyampaikan kegiatan Rakor ini dalam rangka mengkonsolidasi kolaborasi semua pihak OPD, termasuk stakeholder lain seperti, perbankan dan Apindo.

"Tujuannya antara lain menyatukan persepsi pemahaman untuk penanganan kemiskinan di Kabupaten Brebes. Mendatangkan para pelaku usaha yang selama ini sudah ada pembinaan, pendampingan baik dari OPD terkait," ujar Apriyanto.

Apriyanto menjelaskan tingkat penurunan kemiskinan di Kabupaten Brebes menurut data BPS tahun di tahun 2024 lalu ada penurunan di angka 15,6 persen dengan total jumlahnya ada sekitar 283 ribu. Kemudian untuk kemiskinan ekstrem selama ini yang sudah diintervensi dari angka 4,75 turun menjadi 0,75 jadi kurang lebih ada penurunan yang signifikan di angka 3,40. 

"Apresiasi kepada semua pihak dikarenakan penurunan ini adalah suatu prestasi bagi Pemerintah Kabupaten Brebes. Semoga ke depan nol persen target penurunan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes bisa terwujud," tandas Apriyanto.

Disela-sela rakor dituangkan testimoni Make Up Artist (MUA) dari Desa Grinting  Kecamatan Bulakamba  dan pelaku usaha Ikan Lele Asap dari Desa Plompong, Kecamatan Sirampog yang merupakan salah satu binaan dan pendampingan dari pemerintah Kabupaten Brebes. (H-1I)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya