Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MAHASISWA Program Studi S1 Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) kembali menunjukkan kreativitasnya dalam “Culinary Innovation Festival 2025”, yang digelar di Sleman City Hall, Denggung, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabu (21/6). Gelaran tersebut mengusung tema Fiberlicious, yang menjadi wadah bagi mahasiswa angkatan 2022 untuk menampilkan inovasi produk boga tinggi serat hasil dari mata kuliah Inovasi Produk Boga.
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Dr. Fitri Rahmawati, mengatakan festival ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kompetensi dalam menciptakan produk inovatif berbasis serat pangan dari bahan-bahan lokal Indonesia.
“Pergeseran pola makan masyarakat ke arah makanan rendah serat menjadi tantangan yang harus dijawab. Melalui festival ini, mahasiswa menampilkan kreasi pangan yang tak hanya sehat dan bergizi, tetapi juga menarik dan komunikatif,” kata Fitri Rahmawati.
Ketua panitia festival, Edwin Aditya, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para mahasiswa dan dukungan dari berbagai pihak. “Semoga karya-karya yang dihasilkan dapat memberikan inspirasi, tidak hanya di lingkungan akademik, tetapi juga bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap konsumsi pangan sehat,” ujar Edwin.
Konsep ‘Fiberlicious’ lahir dari kesadaran akan pentingnya serat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan pencernaan, serat juga berperan dalam mengontrol kadar kolesterol dan gula darah serta membantu pengelolaan berat badan. Melalui festival ini, mahasiswa menghadirkan berbagai olahan makanan dan minuman tinggi serat yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari balita hingga lansia.
Selain menjadi ajang pamer inovasi, festival ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Program Studi Pendidikan Tata Boga UNY kepada masyarakat, khususnya bagi calon mahasiswa yang tertarik di bidang kuliner dan pangan. Festival yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pelaku industri boga, pemerhati kesehatan, hingga masyarakat umum.
Melalui produk-produk kreatif karya 95 mahasiswa, mereka berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsumsi serat bagi kesehatan. Salah satu pengunjung, Sri Dwi Utami, mengungkapkan kegiatan seperti ini sangat bagus untuk ke depannya, yakni menambah wawasan dan kreativitas mahasiswa dalam berkreasi.
Mahasiswa Pendidikan Tata Boga yang menggelar produknya di festival CIF, Ichlesia Dea Asyera, mengenalkan produknya yang berasal dari kreasi tepung oat yang diisi apel dan wortel compote kemudian diberi topping crumble dan menghasilkan inovasi produk berupa pie yang diberi nama O'Crumb. Kreasi ini tentunya tinggi akan serat, sesuai dengan tema yang diusung CIF tahun ini.(M-2)
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
Side hustle adalah bisnis sampingan yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, tetapi juga membuka peluang karier dan kewirausahaan yang berkelanjutan.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmen dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
Memasuki tahun kedua, program ini memberikan kesempatan bagi para penerima untuk belajar langsung di University of Science and Technology Beijing (USTB).
Feby menyampaikan suka citanya karena telah berkesempatan mendapat wejangan langsung dari Menteri Brian. Ia pun menitipkan pesan untuk teman-teman seperjuangannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved