Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus menyosialisasikan kebijakan penerapan jam malam untuk pelajar di seluruh wilayah Jabar. Penerapan jam malam ini perlu keterlibatan semua pihak, tidak hanya pemerintah.
"Karena ini (jam malam) akan berhasil jika masyarakat memiliki pemahaman yang sama. Orang tua, RT/RW, camat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala dinas, harus kolaborasi," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Purwanto, Selasa (10/6).
Menurut Purwanto, jika tidak ada kepedulian dari orang tua dan pejabat di lingkungan masing-masing, program ini akan sulit diterapkan.
"Ini untuk anak-anak mereka juga, bukan anak-anak Pak Gubernur. Maka harus dikuatkan kolaborasi," ujarnya.
"Saya minta ke media untuk membantu mencerdaskan masyarakat, karena anak-anak kita sudah pada kondisi darurat, main tengah malam dan sebagainya," paparnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi pada 23 Mei 2025 mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: 51/PA.03/DISDIK tentang Penerapan Jam Malam Bagi Peserta Didik Untuk Mewujudkan Generasi Panca Waluya Jabar Istimewa. Surat itu ditujukan kepada wali kota dan bupati hingga kepala desa, juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar serta Kadisdik Jabar.
Pengecualian bagi peserta didik yang mengikuti kegiatan sekolah atau lembaga pendidikan resmi, atau kegiatan keagamaan dan sosial di lingkungan tempat tinggal dengan sepengatahuan orang tua atau wali. Kemudian juga peserta didik yang berada di luar rumah bersama orang tua atau wali, dan kondisi lainnya sepengetahuan orang tua atau wali, serta dalam kondisi darurat atau bencana.
Purwanto menambahkan, terkait program pendidikan berkarakter Panca Waluya gelombang dua yang dimulai hari ini, akan diikuti 90 siswa SMA/SMK dari berbagai daerah di Jabar, mereka yang akan mengikuti program di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung.
"Kami serahkan anak-anak kepada Dodik setelah melalui prosedur persetujuan orang tua yang dikoordinasikan oleh Cabang Dinas Pendidikan. Mereka sudah kami serahkan untuk mengikuti pelatihan penguatan karakter," terangnya.
Purwanto mengatakan, para siswa secara bertahap datang ke Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi untuk melakukan registrasi dan skrining. Para siswa ini akan diberikan pendidikan berkarakter selama dua pekan dan mengikuti sejumlah kegiatan yang tidak didapat di rumah atau lingkungan masyarakatnya. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved