Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POTENSI panas bumi atau geothermal di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 377 Megawatt (MW), namun baru 18 MW yang dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik.
Potensi sebesar itu tersebar mulai dari Manggarai Barat di ujung barat Flores sampai Flores Timur di ujung timur Flores, yang menunjukkan masih besarnya potensi yang belum tergali untuk mendukung kelistrikan dan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Fransiskus Eko Sulistiono mengatakan pengembangan lebih lanjut sektor panas bumi di Flores sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan akses energi bersih.
Pada 19 Juni 2017, pemerintah telah menetapkan Icon Flores Geothermal Island melalui Keputusan Menteri ESDMNomor 2268K/30/MEM/2017. "Potensi panas bumi di Ulumbu, Kabupaten Manggarai 100 MW, kapasitas terpasang 10 MW dan rencana pengembangan 40 MW," ujarnya, Senin (9/6).
Kemudian potensi Panas Bumi Waesano di Manggarai Barat mencapai 36 MW dan rencana pengembangan sebesar 10 MW. Kemudian panas bumi Sokoria di Ende dengan potensi 40 MW, kapasitas terpasang 8 MW dan rencana pengembangan 22 MW. Panas bumi Oka-Ile Ange di Flores Timur sebesar 50 MW, dan Atadei di Lembata sebesar 40 MW, serta panas bumi Nage dan Mataloko di Ngada masing-masing 46 MW dan 65 MW.
Merurutnya, total daya mampu pasok pembangkit di NTT mencapai 415 MW. Dari jumlah itu, komposisi bauran energi baru terbarukan (EBT) di seluruh system kelistrikan 42 MW atau 10% yang berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkt listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).
"Pada Road map pengembangan EBT 2025-2028 PLN masih memerlukan tambahan pembangkit EBT sebesar 300 MW, sehingga total kapasitas EBT pada tahun 2028 menjadi sebesar 342 MW atau 42,6% dari total Rencana Daya Mampu Pembangkit sebesar 800 MW.
Untuk pertumbuhan beban puncak sistem Timor, lanjutnya, masuk kategori aman setelah masuknya PLTU Timor 1 berkapasitas 2x50 MW, kecuali sistem Flores yang diprediksi mengalami defisit listrik pada 2027. Ketika itu, daya mampu PLN hanya 119 MW, sedangkan proyeksi beban puncak mencapai 127 MW.
Kondisi ini terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat dan sekitarnya akan memicu pertumbuhan beban di sistem Flores secara signifikan.
"Untuk itu diperlukan akselarasi pembangunan PLTP Ulumbu Unit 5 dan Unit 6 (2 x 20 MW) dan PLTP Mataloko (2 x 10 MW) untuk menjaga kondisi pasokan daya listrik sistem Flores agar menjadi aman dan tidak defisit," jelas Eko Sulistiono. (E-2)
Letak Geologis Indonesia dan Keuntungannya. Indonesia: Untung dari letak geologis! Kaya sumber daya alam, rawan bencana, jalur gempa aktif, dan potensi energi geotermal melimpah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved