Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
GREBEG Besar Demak disaksikan ribuan warga Kamus (5/6) malam untuk mendapatkan bagian dari sembilan tumpengan (Tumpeng Songo) dan Gunungan Hasil Bumi yang diyakini mempunyai keberkahan jelang Lebaran Idul Adha.
Pemantauan Media Indonesia hingga dini hari Jumat (6/6) ribuan warga masih memadati sejumlah ruas jalan dan alun-alun di Kota Demak, meskipun iring-iring Tumpeng Songo dan Gunungan Hadil Bumi telah melintas dari Pendopo Satya Bhakti Praja menuju Masjid Agung Demak beberapa jam sebelumnya.
Bahkan warga rela menginap di Madjid Agung Demak yang dibangun oleh para wali tersebut, mereka tampak bergembira ketika mendapatkan bagian dari tumpeng dan gunungan, meskipun sebagian besar hanya bisa menyaksikan dari kejauhan. "Kami sekeluarga dari Semarang datang dan sengaja menginap serambi masjid dan sekalian Sholat Id di sini," ujar Wiyoto,58.
Hal serupa juga diungkapkan Muhammad, warga Kudus mengaku sengaja datang ke Demak untuk menyaksikan dan agar mendapat bagian dari tumpengan dan gunungan hasil bumi rangkaian kegiatan Grebeg Demak, karena diyakini mempunyai membawa berkah bagi keluarga yang mendapatkannya meskipun hanya satu sisir pisang.
Takmir Masjid Agung Demak Nur Fauzi mengatakan kegiatan tradisi Grebeg Demak tersebut merupakan bentuk keberkahan yang berlangsung sejak ratusan tahun lalu dilaksanakan setiap Lebaran Idul Adha, sehingga banyak warga rang datang untuk mendapatkan keberkahan terutama dari Tumpeng Songo dan Gunungan Hasil Bumi.
Mendukung kegiatan tersebut, ungkap Nur Fauzi, Masjid Agung Demak juga telah menyiapkan sebanyak 3.333 nasi nuk dulu dibungkus dengan daun pisang dan 3.333 air barokah diambil dari Gentong Kong merupakan gentong peninggalan atau hadiah dari Putri Cempa kepada Raden Sultan Fatah untuk dibagikan kepada pengunjung yang hadir pada acara tersebut.
"Uniknya air di dalam Gentong Kong tidak pernah kering hingga saat ini, bahkan berdasarkan kajian laborat kandungan mineral air ini lebih baik dibandingkan air dari pegunungan," kata Nur Fauzi.
Sebelum tumpeng utama dipotong oleh Plh Bupati, menurut Nur Fauzi, didahului dengan doa bersama dan pengajian umum Grebeg Idul Adha dengan menghadirkan Mubaligh KH. Misbahudin, Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Godong, Grobogan, kemudian setelah dilakukan pemotongan kemudian dibagikan kepada warga yang hadir.
Pelaksanaan Harian (Plh) Bupati Demak M Badrudin mengungkapkan Tumpeng Songo adalah sebuah tradisi yang telah mengakar menjadi budaya dan sejarah Kabupaten Demak, sebagai bentuk wujud syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT serta sebagai penghormatan kepada para ulama dan leluhur yang berjasa dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Maksud Songo (sembilan) di sini, lanjut Badrudin, melibatkan sembilan wali yang berdakwah menyebarkan agama Islam dengan damai dan bijaksana yang menyajikan sembilan jenis sajian yang penuh makna melambangkan nilai filosofi kehidupan, persatuan dan nilai spiritualitas yang diajarkan para Wali Songo.
"Tradisi ini mengingatkan kita semua untuk menjaga keseimbangan antara jasmani dan rohani, dunia dan akhirat, serta hubungan antar sesama dengan sang kholik, " demikian Badrudin.(H-2)
GREBEG menjadi tradisi yang terus dilestarikan oleh Keraton Yogyakarta untuk memperingati hari-hari besar umat Islam, salah satunya Idul Adha (Grebeg Besar).
RATUSAN warga berebut gunungan makanan Grebeg Besar yang digelar Keraton Kasunanan untuk puncak perayaan Idul Adha 1446/2025, di halam Masjid Agung Surakarta, Sabtu pagi (7/6).
KERATON Kasunanan Surakarta gelar tradisi grebeg besar untuk memperingati hari raya Idul Adha 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved