Headline
Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam melaporkan, hingga Mei 2025, target imuniasi polio jenis Inactivated Polio Vaccine (IPV) untuk bayi di bawah satu tahun baru mencapai 25 persen. Dinkes Batam menyebut, dari total target 22.988 anak usia di bawah satu tahun, baru 3.641 anak atau 25,8 persen yang telah menerima vaksin.
Imunisasi IPV diberikan dalam dua tahap, yakni saat bayi berusia 4 bulan (IPV 1) dan 9 bulan (IPV 2). Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menjelaskan bahwa vaksin ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan dini terhadap penyakit polio, yang masih menjadi ancaman di sejumlah daerah.
“Target imunisasi polio ini hanya untuk anak-anak di bawah usia satu tahun. Kami mendorong agar setiap bayi menerima dua dosis vaksin, sesuai jadwal,” ujar Didi.
Pelayanan imunisasi IPV, lanjut Didi, tersedia secara gratis di seluruh puskesmas yang ada di Batam. Menurutnya, saat ini ada sebanyak 21 puskesmas di berbagai kecamatan yang siap memberikan layanan imunisasi.
“Tidak ada pungutan biaya. Orang tua bisa datang langsung ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi bagi anak-anaknya,” kata Didi.
Berdasarkan catatan Dinkes batam, bila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, angka imunisasi polio tahun ini tergolong masih rendah. Pada 2024, Dinas Kesehatan mencatat cakupan imunisasi IPV 1 mencapai 84,8 persen dan IPV 2 mencapai 74,6 persen dari total target sebanyak 22.908 anak.
Menurut Didi rendahnya angka imunisasi dipengaruhi banyak faktor. "Di antaranya kurangnya kesadaran sebagian orang tua terhadap pentingnya imunisasi, mobilitas penduduk yang tinggi, serta tantangan menjangkau daerah-daerah tertentu di Batam," jelasnya.
Oleh karena itu, untuk mengejar target cakupan, Dinkes Batam terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui Posyandu, kader kesehatan, dan kerja sama lintas sektor. Para kader Posyandu juga dikerahkan untuk mendata dan menjangkau keluarga yang anaknya belum menerima vaksin.
Penyakit polio sendiri merupakan penyakit menular yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen bahkan kematian. Meski Indonesia telah dinyatakan bebas polio sejak 2014, risiko penularan tetap ada, terutama jika cakupan imunisasi rendah.
Karena itu, Didi mengingatkan agar orang tua tidak menunda atau melewatkan jadwal imunisasi anak.
“Polio ini tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah dengan imunisasi. Maka dari itu, jangan tunda, bawa anak ke puskesmas,” imbaunya. (H-2)
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang dikonsumsi sebelum seseorang terpapar virus. Sejak Januari hingga Mei 2025, tercatat 285 warga telah memulai pengobatan PrEP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved