Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menggenjot pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Salah satu upayanya adalah melalui Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang kini telah dijalankan oleh lebih dari 92 persen Puskesmas di seluruh wilayah Kepri.
Program PKG bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan melakukan deteksi dini terhadap berbagai jenis penyakit, terutama penyakit tidak menular.
“Program ini mencakup layanan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Masyarakat bisa memanfaatkan layanan ini secara gratis untuk mengetahui kondisi kesehatannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Bisri, Sabtu (12/4).
Menurut dia, cakupan layanan ditujukan untuk seluruh kelompok usia, mulai dari bayi yang baru lahir hingga lansia. Namun, fokus utama diarahkan pada kelompok usia dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun. Pemeriksaan meliputi deteksi lemak darah, fungsi ginjal, hingga kimia darah.
Bisri menyebutkan, keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah Provinsi Kepri juga telah menetapkan target sebanyak 400 ribu warga—atau sekitar 20 persen dari total populasi—untuk mengikuti program ini pada tahun 2025.
“Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Kepri. Kami berharap pelaksanaannya dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak lagi warga,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini dinilai sangat tinggi, terutama dari kalangan usia produktif dan lansia. Bisri memastikan bahwa program ini bukan inisiatif jangka pendek, melainkan akan dilaksanakan secara berkelanjutan selama lima tahun ke depan.
“Program PKG ini akan terus kami jalankan dan tingkatkan manfaatnya. Ini bukan hanya program satu tahun, tapi akan berjalan hingga lima tahun ke depan,” tambahnya. (H-1)
Images
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pemerintah melakukan pembenahan dan pemerataan infrastruktur kesehatan agar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merata di seluruh daerah.
KESEHATAN gigi dan anemia masih menjadi gangguan kesehatan yang sering ditemukan dalam program cek kesehatan gratis (CKG) di sekolah. Salah satunya di SMA Negeri 1 Baturaden.
Setelah mendapatkan data adanya siswa yang mungkin obesitas, kurang gizi atau gangguan thalassemia, pemerintah perlu membuat langkah lanjutan.
Layanan yang disediakan dalam program Speling, antara lain poli spesialis anak, penyakit dalam, kandungan, paru, dan spesialis jiwa
CEK Kesehatan Gratis (CKG) pada siswa dilaksanakan pada hari pertama sekolah Senin (14/7) yang diawali di Sekolah Rakyat. Hasilnya cukup mengejutkan, ditemukan berbagai masalah kesehatan.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Capaian ini mencerminkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis.
Rencana layanan psikologi di seluruh puskesmas pada 2025 sebagai langkah positif dan progresif.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melakukan pengecekan langsung terhadap pelaksanaan Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak di Pulau Sabutung, Kabupaten Pangkep.
Layanan kesehatan dokter spesialis yang disiapkan di puskesmas meliputi bidang kebidanan, kesehatan anak dan jantung.
SEMBILAN lokasi fasilitas pendidikan dan kesehatan Provinsi Maluku Utara yang mengalami keterbatasan konektivitas memperoleh bantuan layanan internet satelit.
Rasio saat ini, yakni satu dokter gigi untuk setiap 3.000 pasien, masih jauh dari kondisi ideal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved