Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GREBEG Syawalan 1446 Hijriah di Bukit Sidoguro, Klaten, Jawa Tengah, Senin (7/4), dibanjiri pengunjung yang datang dari berbagai daerah dan pemudik Lebaran 2025.
Kegiatan tradisi “bakda ketupat” ini dihadiri Bupati Hamenang Wajar Ismoyo beserta istri, Ketua DPRD Edy Sasongko, Forkopimda, dan jajaran Kepala OPD Pemkab Klaten.
Tradisi Syawalan 1446 H di Bukit Sidoguro, Desa Ktakitan, Bayat, Klaten, dirangkai dengan kirab 23 gunungan ketupat dan 1.000 porsi ketupat siap saji untuk pengunjung
Gelar tradisi syawalan tahun ini, menurut Kepala Disbudparpora Klaten Sri Nugroho, dengan tema “Ngapura ing dina riyaya pinangka wujud rasa handarbeni budaya bangsa”.
“Tujuan gelar grebeg ketupat syawalan ini untuk melestarikan tradisi budaya Jawa warisan leluhur, serta sebagai sarana silaturahmi dan untuk saling memanfaatkan,” katanya.
Di sisi lain, tradisi grebeg syawalan di Bukit Sidoguro, adalah juga untuk menggerakkan sektor pariwisata, budaya, dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Klaten.
Sementara itu, Bupati Hamenang Wajar IsMoyo dalam sambutannya mengatakan sebanyak 23 gunungan ketupat syawalan ini akan diperebutkan atau dibagikan kepada pengunjung.
“Gelar grebeg Syawalan 1446 H di Bukit Sidoguro ini merupakan tradisi budaya warisan leluhur, sekaligus halal bi halal Idul Fitri dengan masyarakat Kabupaten Klaten,” jelasnya.
Hamenang berharap ke depan tradisi syawalan di objek wisata ini tetap dilestarikan. Gelar grebeg syawalan tidak sekadar berebut ketupat, tapi bagaimana memaknai tradisi syawalan.
“Alhamdulillah grebeg syawalan di Bukit Sidoguro berjalan tertib dan aman. Ketupat 1,2 ton dan makanan siap saji 1.000 porsi bisa dinikmati pengunjung,” ujar Bupati Hamenang.
Hal menarik di momen grebeg Syawalan 1446 H di Bukit Sidogura, yaitu ketika Bupati Klaten belum selesai memberikan sambutan pengunjung langsung naik panggung menyerbu gunungan ketupat.
Salah satu pengunjung, Ridwan, warga Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Klaten, mengaku senang dan puas bisa mendapat empat ketupat syawalan saat berjibaku rebutan sesama pengunjung.
“Alhamdulillah, saya beruntung dapat empat ketupat. Tentu, saya senang dan puas berhasil mendapat ketupat yang diperebutkan pengunjung. Semoga, ketupat syawalan ini penuh berkah,” ujarnya. (H-3)
POI 2024 ialah wadah bagi putri-putri daerah untuk menyalurkan bakat dan talenta mereka.
Jalur fungsional dibuka saat arus mudik dan balik, satu arah dari Colomadu menuju Ngawen pada 5-11 April 2024 dan satu arah dari Ngawen menuju Colomadu pada 12-15 April 2024.
KAPOLRES Klaten AKB Warsono mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan, meski berbeda pilihan politik pada Pilkada Serentak 2024.
Forkopimda Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggelar silaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Pendapa Kabupaten Klaten, Kamis (10/10).
Memasuki masa tenang, Bawaslu dan KPU Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, melakukan kegiatan pembersihan alat peraga kampanye (APK) pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024
Pasangan calon dengan perolehan suara paling terendah di Pilkada di Jawa Tengah yakni Pemalang dan Klaten justru mengajukan gugatan sengketa Pilkada.
MENJELANG momen Lebaran 2025, koleksi-koleksi busana muslim semakin diminati dan laris di pasaran.
MOMEN Lebaran kini tidak hanya identik dengan mudik, tapi juga menjadi momen untuk berwisata dan menikmati pengalaman kuliner.
BUPATI Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian menegaskan, tidak akan menerima apapun hadiah atau parsel Idul Fitri 1446 Hijriah.
KEPOLISIAN Daerah (Polda ) Jawa Barat (Jabar) menggelar Operasi Ketupat Lodaya 2025 yang akan berlangsung selama 17 hari ke depan, mulai 23 hingga 8 April 2025.
OPERASI Ketupat Lodaya 2025, di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan dimulai pada 23 Maret hingga 9 April 2025.
MEMASUKI H-4 Lebaran, arus lalu lintas di Tol Cipali, Subang, Jawa Barat, terpantau padat merayap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved