Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dedi Mulyadi Bakal Relokasi Permukiman Warga di Bantaran Sungai Cimeta

Depi Gunawan
19/3/2025 17:37
Dedi Mulyadi Bakal Relokasi Permukiman Warga di Bantaran Sungai Cimeta
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbincang dengan warga korban banjir luapan Sungai Cimeta, Bandung Barat, Rabu (19/3).(MI/ Depi Gunawan)

GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menilai permukiman warga Desa Nyalindung di bantaran Sungai Cimeta, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, harus direlokasi. Setidaknya 25 rusak rusak akibat banjir bandang dari meluapnya Sungai Cimeta, Sabtu (15/3).

 

Dedi meninjau korban bencana banjir yang berada di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Rabu (19/3). Dedi melihat puing-puing rumah yang rusak disapu air luapan sungai Cimeta serta berdialog langsung dengan warga. "Kalau tetap rumah di situ berat, karena di bawah digerus air sungai. Terus dari atas mengalami tekanan kendaraan besar. Bahan bangunannya juga bata mudah rusak," kata Dedi.

 

Dedi menjelaskan, jumlah rumah warga yang direlokasi bakal didata pemerintah daerah. Selain rumah yang rusak akibat tergerus banjir, pihaknya juga mendata tingkat kerawanan bangunan di bantaran Sungai Cimeta.

 

Nantinya, Pemprov Jabar akan menyalurkan dana pembangunan fisik rumah, sedangkan lahan disiapkan oleh pemerintah desa menggunakan tanah kas desa (TKD). "Ini warga sudah mau direlokasi. Jadi kita akan relokasi dan bangunkan rumah baru setelah Hari Raya Idul Fitri," ucap Dedi.

 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bencana banjir akibat luapan Sungai Cimeta mengakibatkan 139 jiwa warga Desa Nyalindung mengungsi. Sementara itu, Pemerintah Desa Nyalindung sudah menyediakan lahan relokasi korban banjir sejak dua tahun lalu. Rencananya lahan yang  digunakan adalah Tanah Kas Desa (TKD) seluas 1 hektare.

 

Kepala Desa Nyalindung, Oo Supriatna mengatakan relokasi kemungkinan akan dilakukan hanya pada rumah yang rawan sekali terkena luapan air sungai. "Relokasi rumah terdampak banjir ini sesuai instruksi Pak Gubernur. Sepertinya tidak semua rumah di Kampung Guha Mulya dan Kampung Cibarengkok direlokasi, tapi rumah-rumah yang rawan sekali di bantaran Sungai Cimeta," ungkap Oo.

 

Oo menjelaskan, pihaknya hanya sebatas menyediakan lahan yang cukup untuk membangun 50 rumah. Sedangkan, pembangunan akan menggunakan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Kami mendata mana saja yang harus direlokasi, rencananya pembangunan relokasi akan dimulai setelah lebaran," tambahnya.

 

Salah seorang korban terdampak banjir, Dian, 38, merasa senang terkait rencana relokasi rumah warga. Ia khawatir keselamatan keluarganya kalau harus tetap tinggal di sana. "Di sini sudah tidak memungkinkan, takutnya kalau tiba-tiba datang banjir bisa mengancam keselamatan, apalagi saya punya anak kecil. Saya siap dipindahkan supaya terjamin keselamatan," ucap Dian. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya