Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TANGGUL Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah kembali jebol, Minggu (16/3) dini hari. Akibatnya, banjir merendam kawasan tersebut hingga warga bersiap untuk mengungsi lagi ke daerah aman.
Pemantauan Media Indonesia, Minggu (16/3) jelang waktu sahur, warga Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan dan sejumlah desa sekitarnya dikagetkan dengan datangnya banjir yang cukup cepat merendam kampung halaman mereka. Bahkan, hingga pagi, air terus meninggi hingga mencapai 30-50 centimeter dan diperkirakan akan semakin meningkat lagi.
Jebolnya tanggul Sungai Tuntang yang baru beberapa hari selesai ditutup, menjadi penyebab utama terulangnya banjir melanda Gubug tersebut. Bahkan, ratusan keluarga di sejumlah desa telah bersiap untuk kembali mengungsi ke sejumlah lokasi yang cukup aman seperti masjid, gereja, balai desa, hingga tanggul sungai.
"Kami kaget, ketika sedang menyiapkan makan sahur tiba-tiba banjir datang, bahkan secara cepat naik hingga di luar rumah sudah setinggi lutut orang dewasa," kata Nur Chabib, warga Mitreng, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Hal serupa juga diungkapkan Sunardi, 56, warga Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Akibat banjir kembali datang, warga sudah bersiap untuk kembali mengungsi ke lokasi aman seperti sebelumnya, namun masih menunggu kondisi ketinggian banjir.
"Jika hingga siang nanti semakin meninggi dan masuk ke dalam rumah, dipastikan akan mengungsi," ungkap Sunardi.
Ketua BPD Desa Baturagung Sudharmanto mengatakan jebolnya tanggul Sungai Tuntang terjadi Minggu (16/3) sekitar pukul 03.30 WIB mengakibatkan air dari sungai tersebut langsung menggelontor ke desa-desa sepanjang daerah aliran sungai, sehingga cukup membuat panik ratusan keluarga karena banjir dengan cepat merendam desa ini.
Tanggul sungai yang jebol pada Minggu (9/3) lalu hingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir, lanjut Sudharmanto, baru selesai ditutup dan belum 100% selesai kembali jebol.
Hal itu terjadi karena cuaca ekstrem yang masih melanda sejumlah daerah di hulu menjadikan peningkatan volume sungai meningkat dan tanggul tidak kuat menahan gelontoran air.
"Baru beberapa hari tanggul jebol dapat ditutup dan banjir surut, tetapi sekarang kembali jebol dan banjir datang lagi merendam desa-desa sekitar DAS Tuntang," ujar Sudharmanto.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wahyu Tri Darmawanto mengaku kaget ketika mendapat kabar jebolnya lagi tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Wahyu langsung menurunkan petugas untuk bersiaga kembali di desa itu dan bersiap untuk melakukan evakuasi warga terdampak.
"Meskipun banjir seniat surut setelah banjir merebdam 26 desa di enam kecamatan di Kabupaten Grobogan lalu, kami masih siaga dan jika kembali datang kami segera lakukan langkah-langkah pengamanan dengan mengevakuasi warga," tuturnya. (Z-1)
PEMERINTAH Kabupaten Garut menetapkan kesiapsiagaan darurat bencana longsor dan banjir setelah beberapa hari melanda sejumlah wilayah.
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Hujan deras yang terjadi di Garut menyebabkan aliran Sungai Cimanuk meluap dan merendam 269 rumah dengan ketinggian air rata-rata setiap rumah 30 sentimeter.
hujan deras menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Kiararambay, Girimukti, Kabupaten Garut menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
SEKITAR 70.000 orang telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman di tengah banjir dahsyat yang melanda Tiongkok selatan, menurut laporan media lokal, Kamis (19/6).
Sebanyak 110 keluarga merupakan warga Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu diungsikan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Warga korban banjir mulai terserang sejumlah penyakit seperti demam, diare, gatal-gatal, batuk, pilek dan flu akibat terlalu lama berkubang dengan air.
PENANGANAN bencana banjir di Kabupaten Demak dan Grobogan masih terus dilakukan.
Ratusan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan sejak semalam mulai dievakuasi dan mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Desa Tanggirejo, Grobogan.
Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Demak dan Grobogan masih tinggi disebabkan jebolnya tanggul dan meluapnya Sungai Tuntang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved