Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
MELALUI penyelidikan yang intensif, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menangkap seorang penyangdang disabilitas sensoris atau tuna wicara. Pria berinisial M, usia 17 tahun asal Jakarta ini diduga kuat sebagai pelaku pembakaran yang menyebabkan hangusnya tiga kereta yang sedang parkir atau stabling di Stasiun Yogyakarta, hari Rabu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi, Kamis malam menjelaskan sebelum menyimpulkan M sebagai pelaku, polisi sudah melakukan pemeriksaan intensif termasuk memeriksa CCTV maupun memeriksa sejumlah saksi.
"Kami juga menerjunkan Labfor Polda DIY," kata Endri. Ia menambahkan, tersangka M, ditangkap saat berada di kawasan Malioboro, pada hari Rabu atau hanya beberapa jam setelah kejadian.
Lebih lanjut Endriadi mengemukakan, pembakaran itu dilakukan oleh M dengan cara membakar kardus yang dinyalakan dengan menggunakan korek. Kardus kardus yang sudah menyala, katanya, kemudian dimasukkan ke dalam kereta atau gerbong melalui samping dan kemudian api membakar kursi. "Akibatnya dua kereta eksekutif dan satu kereta premium rusak karena terbakar," katanya.
Motivasi pelaku, jelasnya, karena sakit hati. "Dia sering diturunkan dari kereta karena melakukan pelanggaran-pelanggaran," katanya. Dalam catatan yang diperoleh polisi, ujarnya, selama periode 2023-2024 beberapa kali diturunkan di stasiun sebelum tujuannya, karena tidak memiliki tiket.
FX Endriadi memastikan, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan M. "Kami sudah mengajukan untuk surveoi kejiwaan selama dua minggu oleh psikolog," katanya. (H-1)
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa konsep disabilitas tidak hanya berlaku bagi manusia, melainkan juga pada makhluk hidup dan alam sekitar.
ANGGOTA Komisi A DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, mendorong Pemprov DKI memberikan ruang kerja yang layak bagi penyandang disabilitas.
Program ini merekrut kalangan disabilitas menjadi afiliator tanpa modal melalui pelatihan vokasi dan pendampingan intensif penjualan online.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Media Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung inklusifitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan Festival Setara & Berdaya 2025.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved