Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BANJIR yang merendam 21 desa di enam kecamatan di Kabupaten Grobogan, JawaTengah, belum surut. Tercatat 2.815 rumah terendam dan ratusan keluarga masih bertahan di sejumlah titik pengungsian seperti musala, masjid, gereja, sekolahan, balai desa hingga tenda-tenda.
Pemantauan Media Indonesia Senin (10/3) banjir di Grobogan akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Sungai Kliteh hingga kini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan surut. Bahkan cuaca mendung masih memayungi daerah ini dikhawatirkan akan semakin meningkatkan banjir lebih besar lagi karena dua tanggul jebol belum tertambal.
Gelombang pengungsian yang berlangsung sejak Minggu (9/3) pagi hingga tengah malam terus bertambah seiring semakin meninggi dan meluasnya area banjir. Bahkan hingga kini ratusan keluarga masih bertahan di sejumlah titik pengungsian terutama di Kecamatan Gubug dan Kedungjati yang merupakan lokasi banjir terparah saat ini.
"Berdasarkan pendataan sementara ada 2.815 rumah di 21 desa di enam kecamatan terendam banjir dengan jumlah warga terdampak mencapai 2.174 keluarga (7.065 jiwa)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto Senin (10/3).
Evakuasi terhadap warga, ungkap Wahyu Tri Darmawanto, terus dilakukan oleh tim gabungan. Selain melakukan evakuasi terhadap korban banjir, lanjut Wahyu Tri Darmawanto, tim gabungan juga terus mendistribusikan logistik berupa makanan dan minuman yang diolah di dapur umum tidak jauh dari lokasi pengungsian dan obat-obatan. Apalagi sejumlah pasien di Puskesmas Gubug juga ikut dievakuasi karena banjir merendam Puskesmas hingga ketinggian 60 centimeter.
Kepala Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, Grobogan Muhammad Sodiq mengatakan desanya merupakan kawasan terakhir terendam banjir Minggu (9/3) sore, sebanyak 600 keluarga terdampak dan 150 keluarga di antaranya mengungsi di gereja dan musala di desa ini, karena ketinggian banjir telah mencapai di atas satu meter. "Di pengungsian juga ada pasien dari Puskesmas," imbuhnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBMCK) Jawa Tengah Hanung Triyono mengungkapkan banjir melanda Kabupaten Grobogan disebabkan intensitas hujan tinggi sejak Sabtu (8/3) malam dan jebolnya tanggul di Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, dan Sungai Kliteh di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Grobogan.
Dalam upaya mengatasi jebolnya tanggul tersebut, menurut Hanung Triyono, PUBMCK telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana dan telah menyiagakan logistik perbaikan. Saat ini sejumlah peralatan berat, sandbag, dolken dan bambu.telah disiapkan di lokasi tanggul yang jebol. "Namun proses pengerjaan masih menunggu air surut," imbuhnya. (E-2)
Banjir setinggi hingga satu meter melanda 23 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (7/7), akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
BPBD DKI mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.
Acara bertajuk Suara Pengungsi: A Celebration of Shared Humanity, Hope, and Dignity digelar untuk memperingati Hari Pengungsi Dunia yang jatuh setiap bulan Juni.
Puluhan warga Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang berhasil selamat dari musibah tanah longsor, masih bertahan di tempat pengungsian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved