Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KEPALA Kepolisian Resort Batanghari Ajun Komisaris Besar Handoyo Yudhy Santosa menyatakan, hingga Senin (17/2), pihaknya masih masih memburu pengelola atau pemodal atas kasus dari dua sumur minyak ilegal yang meledak dan terbakar di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin pada Jumat (14/2) dini hari pekan lalu.
“Kita masih melakukan pendalaman. Masih kita cari,” ungkap Handoyo Yudhy Santosa tanpa menyebutkan identitas dari pemilik atau pengelola sumur minyak yang terbakar kepada wartawan di Mapolres Batanghari, Senin (17/2).
Untuk diketahui, Jumat dini hari pekan lalu, dua lokasi pengeboran minyak ilegal dalam kawasan konservasi Taman Hutan Raya Sulatan Thaha Syaifuddin (Senami), meledak dan terbakar.
Tiga pekerja dilaporkan terluka, dan hingga Senin ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Hamba, Muarabulian, Kabupaten Batanghari.
Ketiga korban merupakan pekerja upahan. Ketiga berinisial CT, 25 tahun, BISA, 42, dan KS, 23. Ketiga pekerja nahas menderita luka bakar serius antara 32% hingga 62%. Mereka sampai saat ini masih menjalani pengobatan intensif.
Menjawab wartawan, Handoyo menyebutkan status ketiga korban dalam kasus hukum dari aktivitas ilegal drilling yang terbakar, masih sebatas saksi.
Untuk diketahui, kebakaran lokasi pengeboran minyak ilegal yang ditengarai masih menjamur dalam kawasan Tahura berulang kali terjadi. Paling tidak sudah empat kali dalam tiga bulan terakhir di wilayah Kabupaten Batanghari.
Menurut catatan Media Indonesia, satu sumur minyak ilegal dalam kawasan Tahura Senami juga terbakar hebat, dekat Desa Jebak, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Rabu (25/12/2024) dini hari. Tidak ada korban dalam kejadian itu. Kejadian itu terjadi hanya satu hari pascaoperasi penertiban ilegal drilling yang dilakukan aparat TNI dan Polri serta instansi pemerintah di kawasan konservasi tersebut.
Kemudian kebakaran terjadi lagi pada Jumat malam, 10 Januari 2025, masih dalam kawasan Tahura yang sama. Tiga pekerja dilaporkan terbakar serius. Berlanjut lagi pada 9 Februari 2025, satu orang pekerja dilaporkan tewas terbakar pada peristiwa yang juga terjadi pada hari Jumat malam.
Terakhir Jumat dini hari pekan lalu, dua sumur minyak ilegal juga terbakar, masih dalam kawasan Tahura di sekitar Desa Jebak, Kecamatan Muaratembesi. Tiga warga yang mengais rezeki sebagai pemolot minyak, terpanggang, dan kini masih menjalani pengobatan intensif.
Sampai saat ini Polres Batanghari, Polda Jambi Jambi masih mendalami dan mencari pihak paling bertanggung jawab dalam kasus kebakaran sumur-sumur minyak ilegal tersebut. (SL/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved