Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hari Pertama MBG di Manggarai Barat Ditemukan Ulat dan Buah Busuk

Marianus Marselus
17/2/2025 16:38
Hari Pertama MBG di Manggarai Barat Ditemukan Ulat dan Buah Busuk
Ditemukan ulat di sayur menu MBG di Labuan Bajo.(MI/Marianus Marselus)

PROGRAM Makanan Bergizi Gratis atau MBG di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini dimulai pada Senin (17/2). Pada hari pertama program andalan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu, ditemukan belatung pada sayuran serta buah yang sudah membusuk.

Belatung dan buah yang membusuk itu ditemukan dalam makanan yang dibagikan untuk siswa SMP Negeri 1 Komodo, Labuan Bajo. Padahal sebelum makanan didistribusikan ke siswa, petugas Loka POM Manggarai Barat telah melakukan pemeriksaan sampel dan merekomendasikan makanan tersebut layak dikonsumsi.

Grace, seorang Siswi SMPN 1 Komodo, mengakui ada belatung pada makanan yang disediakan. Selain belatung, buah yang berikan sudah bau dan busuk. 

"Setelah petugas membagikan makanan, kami menemukan ada ulat pada makanan. Kami minta pemasak dan ahli gizi untuk memerhatikan agar kami tidak salah memakan," pinta Grace. 

Yayasan Sejahtera Desaku sebagai penyedia MBG enggan berkomentar terkait adanya belatung pada makanan yang didistribusikan ke SMPN 1 Komodo. Sementara pihak Sekolah SMPN 1 Komodo meminta penyedia untuk mengevaluasi pelaksanaan program MBG di sekolahnya. 

"Usai kegiatan, penyedia kami panggil untuk mengevaluasi persiapan dan kesehatan makanan yang diberikan ke siswa, berharap hari berikutnya masalah di hari pertama tidak terjadi lagi," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Komodo, Matias Dima, Senin (17/02). 

Hari pertama program MBG di Manggarai Barat, penyedia menyediakan menu terdiri dari nasi putih, sayuran kacang panjang, potongan kecil daging ayam, serta 1 potong buah lemon. Makanan tersebut disajikan dalam 1 kotak makan dari plastik. 

Penyedia tidak menyediakan air minum serta sendok dan garpu. Siswa diminta menyediakan sendiri dari rumah. Kondisi tersebut membuat banyak siswa makan dengan mengunakan tangan dan tidak minum air usai makan.

Partisipasi Siswa Tinggi

Matias Dima mengatakan program Makanan Bergizi Gratis di sekolahnya berdampak pada meningkatnya jumlah siswa yang datang bersekolah. 

"Biasanya dari 900-an siswa atau hampir 50 orang tidak hadir dengan berbagai alasan. Namun dengan program MBG, tingkat partisipasi cukup tinggi,"pungkasnya.

Program Makanan Bergizi Gratis di Kabupaten Manggarai Barat menyasar  enam sekolah, yaitu dari 1 Sekolah Menengah Pertama dan 5 Sekolah Dasar. Keenam sekolah tersebut berada di Kota Labuan Bajo. Sebanyak 3.000 kotak makan akan terus didistribusikan kepada enam sekolah tersebut setiap hari, dari Senin hingga Jumat. (MM/E-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya