Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TRADISI Dugderan dilaksanakan selama 10 hari jelang Puasa Ramadan di Kota Semarang dimulai Senin (17/2), ratusan pedagang sudah mulai menempati lapak yang dipersiapkan di sepanjang Jalan Agus Salim dan wahaba permainan menambah semarak tradisi tersebut.
Pemantauan Media Indonesia Senin (17/2) sejak dini hari, ratusan pedagang sudah mulai menata lapak untuk memulai pelaksanaan kegiatan tradisi Dugderan tangvahan vetjabfdubg hingga Rabu (26/2) depan di sepanjang Jalan Agus Salim Kota Semarang tepatnya di depan Alun-alun Kota Semarang hingga Pasar Johar Semarang.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tradisi Dugderan Kota Semarang yang diselenggarakan selama 10 hari jelang Puasa Ramadan. Selain ratusan pedagang kuliner, permainan tradisional hingga aneka dagangan lain, juga banyak wahana permainan yang ikut meramaikan kegiatan tahunan ini.
"Saya setiap tahun datang dan ikuti kegiatan Dugderan, secara khusus menjual aneka permainan anak-anak tradisional seperti alat masak dari tanah liat, kuda lumping, gangsing dan lainnya yang mungkin sudah tidak dikenal anak sekarang," kata Mujani,60, warga Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Hal serupa juga diungkapkan Arif Rahman, perajin mainan mitologi Warak Ngendog yang masih bertahan di Purwodinatan, Kota Semarang bahwa tradisi Dugderan tang sudah berlangsung ratusan tahun ini, merupakan kesempatan bagi perajin mainan tradisional seperti dirinya, karena mainan anak-anak tradisional sudah mulai hilang dan kasih dengan mainan baru terbuat dari plastik dan logam, bahkan era sekarang jaksh dengan gadget.
Khusus menyambut Dugderan ini, ungkap Arif Rahman, pesanan Warak Ngendog merupakan binatang mitologi dengan bentuk khas perpaduan budaya Tiongkok, Arab dan Jawa yang terbuat dari kayu dan kertas minyak tersebut cukup banyak pesanan datang dari para pedagang dan hingga kini sudah ratusan unit berbagai ukuran dibuat. "Harga bervariasi dari Rp40 ribu-Rp200 ribu tergantung ukuran," imbuhnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan kegiatan tradisi Dugderan tahun ini cukup istimewa, karena agenda pariwisata di Kota Semarang yang diperkirakan akan mengundang ratusan ribu pengunjung ini, sekaligus juga menyambut Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang baru Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin.
Sedangkan untuk kirab budaya Dugderan yang sudah berlangsung sejak jaman Pandanaran, lanjut Wing Wiyarso, baru akan dilangsungkan pada Jumat (28/2) karena Wali Kota Semarang terpilih yang akan berperan sebagai pimpinan kirab berlangsung dari mulai Balai Kota Semarang hingga Masjud Besar Kauman Semarang masih menjalani kegiatan retreat di Magelang.
Pasar Dugderan tahun ini, menurut Wing Wiyarso, lebih banyak ditampilkan wahana permainan dibanding tahun sebelumnya dengan mengusung tema Bhineka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugder 2025. “Dengan harmoni Dugderan ini, semuanya bisa bersatu, hidup rukun dan saling mendukung,” imbuhnya.
Menyinggung efesiensi anggaran, ungkap Wing Wiyarso, sesuai dengan hasil keputusan dari berbagai sektor maka prosesi Dugderan ini akan dilaksanakan hanya satu kali yakni pada tanggal 28 Februari 2025 tersebut, karena tahun sebelumnya ada kirab dan atraksi anak-anak yang sekarang digabung menjadi satu. (H-2)
"Pada tahun ini Petang Megang bakal berlangsung lebih sederhana, memang berbeda dibanding tahun sebelumnya."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved