Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jalur Samarinda-Bontang Butuh Rest Area untuk Kenyamanan Pengguna Jalan

Rahmatul Fajri
11/2/2025 22:46
Jalur Samarinda-Bontang Butuh Rest Area untuk Kenyamanan Pengguna Jalan
Dialog Pj Gubernur Kaltim dengan warga.(Dok. Pemprov Kaltim)

PENJABAT (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengatakan, pembangunan di jalur Samarinda-Bontang dan sebaliknya krusial dilakukan untuk mendukung mobilitas masyarakat di area tersebut. Selain akses jalan, fasilitas pendukung juga disebut perlu terus ditingkatkan, seperti ketersediaan rest area di sepanjang jalan.

Hal itu diungkapkan Akmal saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke wilayah utara Kaltim melalui jalur darat. Dua lokasi pertama yang dikunjungi berada di Kecamatan Marangkayu, yakni Pembangunan Odah Singgah Desa Prangat Baru (Prabu) di Desa Marangkayu dan Bendungan Marangkayu di Desa Sebuntal.

Odah Singgah Desa Prabu dibangun untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya para pengguna jalan di jalur Samarinda-Bontang dan sebaliknya. Selama ini, masyarakat sulit menemukan fasilitas publik untuk toilet dan rest area yang dibangun oleh pemerintah. Sebagian besar toilet hanya ada di restoran, warung, dan tempat ibadah.

"Ini bukan acara seremonial biasa. Tapi ini gerakan membangun peradaban," kata Akmal, melalui keterangannya, Selasa (11/2).

Akmal mengakui eksekusi wacana ini memerlukan proses cukup lama. Namun, dia bangga akhirnya rencana ini bisa terlaksana.

"Tempat ini akan mengurangi peradaban yang lalu-lalu. Yang suka nembak-nembak pohon (buang air kecil di pohon), malu kita," canda Akmal.

Akmal mengapresiasi Pertamina, SKK Migas dan pemilik konsesi (tambang batu bara) yang mendukung penuh pembangunan rest area tersebut.

" Ini luar biasa, dibangun tanpa APBD," kata Akmal.

Selain meresmikan Pembangunan Odah Singgah Desa Prabu, juga dilakukan penanaman bibit kopi dan aren di sekitar rest area tersebut.

Lokasi berikutnya yang ditinjau adalah proyek pembangunan penyempurnaan Bendungan Marangkayu. Saat akan memasuki lokasi bendungan, Akmal disambut sejumlah warga desa yang mengaku belum mendapat kompensasi atas lahan milik mereka.

Setelah mendengarkan keluhan warga, Akmal akan mengundang warga terdampak untuk mendapatkan solusi terbaik agar proyek Bendungan Marangkayu segera tuntas dan beroperasi maksimal.

"Masyarakat harus mendapat hak sesuai ketentuan. Jangan sampai ada yang dirugikan," tegas Akmal. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya