Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PERTAMINA menyatakan distribusi gas elpiji 3 kilogram di Kota Batam dalam kondisi terkendali dengan stok yang aman. Namun, pernyataan tersebut mendapat sorotan dari DPRD Batam menyusul temuan sejumlah penyimpangan dalam penyalurannya.
Sales Brand Manager Pertamina Rayon II Kepri untuk wilayah Batam, Gilang Hisyam mengatakan bahwa pasokan gas elpiji bersubsidi mengalami peningkatan sebesar 4,86% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. "Setiap penyesuaian harga dilakukan berdasarkan ketetapan pemerintah daerah, baik oleh gubernur maupun wali kota," katanya, Senin (10/2).
Berbeda dengan klaim tersebut, Anggota Komisi II DPRD Batam, Setya Putra Tarigan justru menemukan sejumlah penyimpangan distribusi, termasuk penjualan gas bersubsidi di minimarket seperti Alfamart dan Indomaret. Padahal, gas bersubsidi seharusnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Pengawasan gas elpiji 3 kg seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, namun dalam praktiknya, wewenang tersebut justru diberikan kepada agen sebagai penyalur utama. Agen itu bukan lembaga, mereka pengusaha. Kalau semua diserahkan ke agen, bukankah ini menjadi monopoli?" ujarnya.
Setya juga mengungkap adanya praktik penjualan gas bersubsidi menggunakan becak pada malam hari untuk disalurkan ke luar area yang seharusnya mendapat subsidi. Selain itu, ia mempertanyakan biaya perizinan pangkalan gas yang mencapai Rp30 juta hingga Rp35 juta tanpa dasar hukum yang jelas dari Disperindag.
Menanggapi temuan tersebut, Gilang menegaskan tidak ada keuntungan tambahan bagi agen dan pangkalan akibat perubahan Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia menambahkan masyarakat dapat melaporkan keluhan terkait distribusi gas elpiji melalui call center 135.
Sebagai tindak lanjut, DPRD Batam berencana mengadakan pertemuan dengan seluruh pihak yang terlibat dalam pendistribusian gas bersubsidi. "Permasalahan di Batam bukan hanya soal kelangkaan, melainkan juga penyaluran gas elpiji 3 kg bersubsidi yang tidak tepat sasaran," tambahnya. (S-1)
PT Pertamina Patra Niaga menyoroti maraknya informasi keliru mengenai elpiji 3 kg yang beredar di media sosial.
Dengan langkah itu, lanjutnya, Disperindagkop UKM Riau berkomitmen menjaga kelancaran distribusi dan memastikan masyarakat yang berhak mendapatkan manfaat dari subsidi pemerintah.
Pemkot Bengkulu terus melakukan pengawasan pendistribusian elpiji tiga kilogram di setiap pangkalan setiap hari guna memastikan penggunaan gas subsidi tepat sasaran.
Pantauan di lapangan, harga gas 3 kilogram di pangkalan Rp18.000 per tabung, dan di pengecer rata-rata Rp20.000-Rp21.000 per tabung.
Pemprov DKI Jakarta berencana membuat sistem quick-response (QR) code untuk mempermudah warga Jakarta yang hendak membeli gas subsidi elpiji 3kg.
Ombudsman RI menemukan fakta di lapangan bahwa distribusi elpiji 3 kg masih tidak seimbang bahkan cenderung amburadul.
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi energi khususnya gas elpiji 3 kg, Pertamina Patra Niaga menyiapkan tambahan pasokan sebesar 7,38 juta tabung.
Sepanjang awal Juni 2025, program ini menyasar sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, dengan fokus utama mengedukasi masyarakat terkait penggunaan LPG yang aman dan benar di tingkat rumah tangga.
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
PTK terus mendukung kebutuhan layanan marine services dalam memperkuat pasokan energi nasional, terutama selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Kebijakan sub-pangkalan ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menghadirkan gas elpiji 3 kg bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET) kepada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved