Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pertamina Klaim Stok Aman, DPRD Batam Soroti Penyaluran Gas 3 Kg

Hendri Kremer
10/2/2025 21:44
Pertamina Klaim Stok Aman, DPRD Batam Soroti Penyaluran Gas 3 Kg
Bahas distribusi elpiji 3 kg.(MI/HENDRIKREMER)

PERTAMINA menyatakan distribusi gas elpiji 3 kilogram di Kota Batam dalam kondisi terkendali dengan stok yang aman. Namun, pernyataan tersebut mendapat sorotan dari DPRD Batam menyusul temuan sejumlah penyimpangan dalam penyalurannya.

Sales Brand Manager Pertamina Rayon II Kepri untuk wilayah Batam, Gilang Hisyam mengatakan bahwa pasokan gas elpiji bersubsidi mengalami peningkatan sebesar 4,86% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. "Setiap penyesuaian harga dilakukan berdasarkan ketetapan pemerintah daerah, baik oleh gubernur maupun wali kota," katanya, Senin (10/2).

Berbeda dengan klaim tersebut, Anggota Komisi II DPRD Batam, Setya Putra Tarigan justru menemukan sejumlah penyimpangan distribusi, termasuk penjualan gas bersubsidi di minimarket seperti Alfamart dan Indomaret. Padahal, gas bersubsidi seharusnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Pengawasan gas elpiji 3 kg seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, namun dalam praktiknya, wewenang tersebut justru diberikan kepada agen sebagai penyalur utama. Agen itu bukan lembaga, mereka pengusaha. Kalau semua diserahkan ke agen, bukankah ini menjadi monopoli?" ujarnya.

Setya juga mengungkap adanya praktik penjualan gas bersubsidi menggunakan becak pada malam hari untuk disalurkan ke luar area yang seharusnya mendapat subsidi. Selain itu, ia mempertanyakan biaya perizinan pangkalan gas yang mencapai Rp30 juta hingga Rp35 juta tanpa dasar hukum yang jelas dari Disperindag.

Menanggapi temuan tersebut, Gilang menegaskan tidak ada keuntungan tambahan bagi agen dan pangkalan akibat perubahan Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia menambahkan masyarakat dapat melaporkan keluhan terkait distribusi gas elpiji melalui call center 135.

Sebagai tindak lanjut, DPRD Batam berencana mengadakan pertemuan dengan seluruh pihak yang terlibat dalam pendistribusian gas bersubsidi. "Permasalahan di Batam bukan hanya soal kelangkaan, melainkan juga penyaluran gas elpiji 3 kg bersubsidi yang tidak tepat sasaran," tambahnya. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya