Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Menjelang bulan suci Ramadan Pemprov Kalteng akan terus memantau ketersedian bahan pokok (bapok) dimana saat ini Indek Perkembangan Harga (IPK) Kalteng masih berada di 3,53 persen terhadap komoditas cabai rawit, cabai merah dan daging ayam.
“Kondisi ini tentunya menjadi perhatian bersama terutama ke depan menghadapi bulan Ramadan yang akan lebih banyak lagi komoditas yang ikut merangkak naik seperti beras dan minyak goreng”, kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng Sri Widanarni usai menghadiri secara virtual Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Selasa (4/2).
Sri juga menekankan pentingnya persiapan yang matang dalam menghadapi bulan Ramadan, terutama terkait dengan ketersediaan bahan pokok dan beras.
“Pasar penyeimbang atau pasar murah merupakan salah satu upaya untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau, mengingat bulan Ramadan sering kali diikuti dengan peningkatan permintaan untuk berbagai bahan pokok.”ujarnya.
Selain itu, pengecekan ketersediaan bahan pokok dan beras juga penting untuk menghindari kelangkaan atau lonjakan harga yang dapat merugikan masyarakat, “khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. “tutur dia.
Pemerintah dan pihak terkait perlu memastikan distribusi yang lancar dan harga yang stabil selama Ramadan agar kebutuhan masyarakat tetap terjaga dengan baik, pintanya.
“Dengan adanya pasar murah atau pasar penyeimbang, diharapkan dapat membantu mengurangi tekanan ekonomi bagi keluarga yang membutuhkan. Pengecekan secara rutin terhadap ketersediaan bahan pokok juga menjadi langkah preventif untuk mengantisipasi potensi masalah yang bisa timbul menjelang bulan suci tersebut”, pungkasnya.
Harga sayuran, di antaranya seluruh jenis cabai, harganya turun.
Usai pemilu dan jelang Ramadan, sejumlah komoditas terpantau mengalami kenaikan. Salah satu yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi ialah bawang merah.
TIAP hari harga berbagai kebutuhan pokok terus naik di Pasar Tradisional Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Harga kebutuhan pokok yang terus naik usai pemilu ini membuat masyarakat Kota Depok,
komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain beras premium, beras medium, kedelai biji kering (impor), tepung terigu (curah), minyak goreng curah
Pemerintah seharusnya melakukan inspeksi sidak dan pengawasan post market secara berkala, bukan hanya ketika timbul suatu kasus.
SAAT matahari terbenam di Bosphorus, antrian panjang terbentuk di sebuah jalan di Istanbul saat orang-orang menunggu buka puasa. Di sana telah tersedia makanan untuk berbuka puasa
KEBIJAKAN stabilisasi pangan pokok di Indonesia kembali mengalami cobaan yang tidak ringan pada awal 2023 ini, atau tepatnya sejak pertengahan 2022.
Kemendag meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) untuk melakukan antisipasi dan memasok kebutuhan agar harga-harga bahan pokok stabil.
DKI memiliki dinas yang bertanggung jawab mengantisipasi kebutuhan dan mendeteksi wilayah dan macam kebutuhan.
Dalam operasi pasar, Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sujana, memastikan ketersediaan bahan pokok. Dia meminta masyarakat tidak khawatir dan melakukan panic buying di tengah wabah virus korona.
"Di dalam usulan kami ada beberapa sektor yang harus tetap bisa berkegiatan, adalah energi, pangan, kesehatan, komunikasi, dan keuangan."
Seperti dialami Rinintha Niken, yang memilih berhemat dalam menggunakan minyak goreng. Dia khawatir kelangkaan stok minyak goreng terus berlanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved