Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Panik Ditangkap BNN, Polisi di Sinjai Tewas Tenggak Cairan Pembersih Lantai

 Lina Herlina
04/2/2025 14:13
Panik Ditangkap BNN, Polisi di Sinjai Tewas Tenggak Cairan Pembersih Lantai
Ilustrasi, garis polisi di TKP peristiwa polisi bunuh diri akibat ditangkap BNN.(Dok. Antara)

SEORANG anggota Kepolisian Resor Sinjai berpangkat Aipda dikabarkan meninggal dunia karena bunuh diri setelah menenggak cairan pembersih lantai, usai tertangkap oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Jenazah polisi bernama Arham itu sempat diotopsi di RS Bhayangkara Makassar, setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba untuk mendapatkan pertolongan.

Namun nyawanya sudah tidak berhasil tertolong. Pihaknya dokter rumah sakit yang menangani Arham menyebut, korban sebelumnya sempat minum cairan pembersih lantai.

Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, AKBP Ardiansyah saat dikonfirmasi, Selasa (4/2) menjelaskan, awalnya petugas BNN ke Sinjai setelah mendapat informasi adanya transaksi narkoba.

“Kita kembangkan dapatlah nama anggota itu (Arham). Ketika dilakukan penggeledahan ada beberapa barang bukti disita dari rumahnya. Kemudian diamankan ke Polres Sinjai," jelas  AKBP Ardiansyah.

Dari Polres Sinjai, dilakukan pengembangan. Setelan selesai dilakukan pengembangan, anggota tersebut akan dibawa ke Makassar menggunakan mobil milik BNN.

“Ternyata di dalam mobil anggota BNN itu, ada tersimpan cairan pembersih kaca di belakang. Jadi selama perjalanan, anggota itu langsung teguk cairan pembersih kaca tersebut dan langsung muntah-muntah, “terangnya.

“Kemudian anggota itu menyampaikan ke anggota BNN, kalo dia habis minum ini (cairan). Jadi kita langsung larikan ke rumah sakit di Bulukumba dan ternyata cairan itu dari hasil pemeriksaan merupakan cairan keras. Mengandung unsur kimia, “sambung Ardiansyah.

Namun lanjut mantan Wadir Narkoba Polda Sulsel ini, sesampainya di rumah sakit Bulukumba, nyawanya tak terselamatkan.

“Kita akan transparan dalam proses penyelidikan. Jadi kita autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara. Kami lakukan untuk memastikan jangan sampai ada pihak yang menilai terjadi sesuatu atas kejadian itu, “ucapnya.

“Jadi kita autopsi mulai tadi malam tembus pagi. Saya mendampingi terus. Tapi hasilnya belum keluar, “ tutup Ardiansyah. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya