Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Warga di Jawa Tengah masih Kesulitan Cari Gas Elpiji 3 Kilogram, Pangkalan hingga Pengecer Kehabisan Stok

Akhmad Safuan
04/2/2025 14:05
Warga di Jawa Tengah masih Kesulitan Cari Gas Elpiji 3 Kilogram, Pangkalan hingga Pengecer Kehabisan Stok
Warga Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah antre untuk dapat membeli elpiji 3 kilogram yang sulit didapatkan sejak awal Februari lalu.(MI/Akhmad Safuan)

WARGA di Jawa Tengah masih kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Padahal, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjamin tidak akan terjadi kelangkaan gas melon itu di provinsi ini, karena stok dipersiapkan untuk tahun 2025 cukup besar yakni 1.213.906 metrik ton yang tersebar di 55.715 pangkalan.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (4/2) warga di sejumlah daerah di Jawa Tengah, mulai merasakan kesulitan memperoleh gas elpiji berukuran 3 kilogram (tabung melon). Bahkan, untuk mendapatkan elpiji bersubsidi itu, masyarakat harus mencari hingga ke lokasi di luar kecamatan karena di tingkat pengecer kosong.

Seperti dialami warga di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan Haryono, 40. Ia sejak awal bulan sudah sulit mencari elpiji tabung 3 kilogram di sejumlah pengecer. Untuk mendapatkan elpiji melon tersebut terpaksa mencari hingga ke kecamatan lain.

"Saya bersama istri sudah muter-muter, tapi sulit dan itu juga dikeluhkan warga lain," imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan Dewi, 48, seorang ibu rumah tangga di Sumowono, Kecamatan/Kabupaten Semarang, bahwa sudah sejak Februari kesulitan mencari elpiji di kecamatan ini. Bahkan, untuk mencari satu tabung guna kebutuhan rumah tangga, ia terpaksa mencari hingga ke Kecamatan Bandungan, karena di pengecer hingga pangkalan semua habis dan belum mendapatkan kiriman lagi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Grobogan Pradana Setyawan mengatakan telah mendapatkan banyak keluhan kesulitan mendapatkan elpiji melon tersebut, sehingga segera menurunkan petugas untuk melakukan pengecekan di berbagai lokasi guna memastikan kesulitan warga di beberapa kecamatan di daerah ini.

"Berdasarkan hasil pengecekan di wilayah tersebut, kelangkaan disebabkan tidak adanya penyalur pada hari libur nasional, yaitu tanggal 27 dan 29 Januari 2025, sehingga tidak ada penyaluran," jelas Pradana.

Hingga Senin (3/2) petang, ungkap Pradana, sejumlah kecamatan masih mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, sehingga sebagai antisipasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan telah mengajukan penambahan alokasi penyaluran sebanyak 78.400 tabung atau setara dengan kebutuhan selama dua hari.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah Beodyo Dharmawan mengatakan, bahwa Provinsi Jawa Tengah dijamin tidak ada kelangkaan dan masih aman, karena stok gas elpiji selama 2025 disiapkan sebanyak 1.213.906 metrik ton berada di 757 agen dan 55.715 pangkalan yang tersebar di 8.564 desa.

Meskipun penjualan elpiji di warung atau toko dilarang, menurut Beodyo, masyarakat tidak akan kesulitan membeli gas, karena berdasarkan sebaran, pangkalan di Jawa Tengah relatif lebih banyak dibandingkan dengan provinsi lainnya, yaitu mencapai 21% dari jumlah pangkalan di Indonesia.

"Jika dihitung rata-rata setiap desa terdapat 5-6 pangkalan," imbuhnya.

Sedangkan menyangkut kelangkaan di sejumlah daerah, Beodyo Dharmawan membantah hal itu karena ketersediaan elpiji tersebut mencapai 1,2 juta metrik ton, kelangkaan mungkin terjadi di Jakarta tetapi di Jawa Tengah tidak, sedangkan disebutkan saat ini karena masih penyesuaian.

"Kami mendorong agar pengencer dapat menyesuaikan dengan beralih status menjadi pangkalan yang terdaftar secara resmi di Pertamina Patra Niaga," ujarnya. (AS/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya