Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemkot Denpasar Kerja Sama dengan WHDI dan Yayasan Gelar Workshop Pra Perkawinan Hindu

Ruta Suryana
02/2/2025 21:26
Pemkot Denpasar Kerja Sama dengan WHDI dan Yayasan Gelar Workshop Pra Perkawinan Hindu
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa foto bersama peserta dan para undangan usai menutup kegiatan Konseling dan Workshop Pra Perkawinan Hindu di Wantilan Pura Agung Lokanatha Denpasar, Minggu (2/2).(Dok Pemkot Denpaasar)

Pemerintah Kota Denpasar berkolaborasi dengan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Denpasar serta Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu melaksanakan acara Konseing dan Workshop Pra Perkawinana Hindu. Kegiatan ini diikuti 10 pasang calon pengantin dari empat kecamatan se-Kota Denpasar. 
   
Di sela-sela kegiatan, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menegaskan pentingnya program ini sebagai langkah persiapan bagi calon pengantin (catin) untuk membangun keluarga yang berkualitas. Untuk itu, para peserta diharapkan menerapkan semua ilmu yang diberikan dari sejumlah narasumber serta berperan aktif sebagai duta di lingkungan masing-masing baik di tingkat Sekehe Teruna Terruni (STT) Banjar maupun desa/kelurahan.

"Langkah ini mungkin terlihat sepele, tetapi justru lebih efektif. Idealnya, enam bulan sebelum menikah, calon pengantin sudah mengikuti program ini agar kesehatannya dapat terpantau dengan baik," ujar Arya Wibawa saat  menutup kegiatan Konseling dan Workshop Pra Perkawinan Hindu di Wantilan Pura Agung Lokanatha Denpasar, Minggu (2/2).

Menurut Arya Wibawa, beberapa hal seperti kecukupan gizi serta aspek penting lainnya harus dipersiapkan sejak dini agar generasi yang dilahirkan nantinya tumbuh sehat secara jasmani dan rohani. Selain itu dengan adanya program ini, diharapkan calon pengantin dapat lebih siap menghadapi kehidupan rumah tangga dengan pemahaman yang matang terkait aspek budaya, kesehatan, dan psikologi pernikahan.

Ketua Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu, Ida Ayu Alit Maharani mengatakan, kegiatan ini menggunakan 5 modul, yakni tentang Psikologi yang dibawakan oleh Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Bali, Kesehatan Umum dan Reproduksi oleh perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Denpasar, materi Hukum dibawakan oleh Bagian Hukum Setda Kota Denpasar, Kesehatan Finansial oleh Fasilitator Koperasi Jasa Keuangan serta bidang Agama dan Budaya dibawakan oleh sejumlah tokoh masyarakat. 

"Jadi kami juga memberikan modul seperti psikologi tentang adaptasi terhadap lingkungan baru setelah perkawinan dan saling menerima kekurangan dan kelebihan pasangan dan juga modul tentang kesehatan finansial bagaiman mengatur keuangan saat berumah tangga,” ujarnya.

Terkait dengan kesehatan reproduksi calon pengantin, pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas II Denpasar Barat untuk pemantauan. Calon pengantin diwajibkan datang ke Puskesmas untuk  melakukan pemeriksaan kesehatan seperti IMS dan HIV. Pada kegiatan ini juga menghadirkan Dokter Spesialis Kandungan (SpOG) untuk peserta wanita dan Dokter Andrologi  untuk peserta laki laki sehingga mereka mendapat pendampingan dalam menjaga kesehatan reproduksi.  

Kegiatan Kosneling dan Workshop Pra Perkawinan Hindu ini telah berlangsung sejak 18-19 Oktober dilanjutkan 25-27 Oktober 2024. Pada acara penutupan, peserta mengikuti modul terakhir yakni materi tentang Agama dan Budaya yaitu persiapan Tedun Ke Banjar. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya