Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JELANG Tahun Baru Imlek, hujan ringan-sedang berpeluang mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah, bahkan cuaca ekstrem berpotensi di 18 daerah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Pantura bagian tengah-timur, sehingga diminta warga untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Selasa (28/1) mengeluarkan peringatan dini cuaca di Jawa Tengah jelang Tahun Baru Imlek yakni hujan ringan-sedang secara merata dengan waktu bervariasi berpeluang mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah memasuki siang, sore hingga awal malam, pada pagi sebagian berawan dan sebagian lainnya sudah diguyur hujan ringan.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di belasan daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Pantura bagian tengah-timur, sehingga diminta warga untuk waspada dengan ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
"Sehari jelang Tahun Baru Imlek ini, 18 daerah di Jawa Tengah berpotensi cuaca ekstrem, diminta tetap mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi di daerah rawan bencana," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Ferry Oktarisa.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca Selasa (28/1) pukul 05.30 WIB, lanjut Ferry Oktarisa, hujan ringan-sedang secara merata berpeluang mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah dengan waktu yang bervariasi, namun memasuki siang, sore hingga awal malam dapat berubah menjadi cuaca ekstrem seperti Cilacap, Purwokerto, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Sragen dan Purwodadi.
Daerah berpotensi terjadi cuaca ekstrem lainnya, ungkap Ferry Oktarisa, yakni Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Bumiayu dan Ambarawa, sedangkan hujan ringan-sedang berpeluang turun di Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Blora, Rembang, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Semarang, Pekalongan, Tegal serta Majenang.
Angin pada umumnya bertiup dari arah barat ke timur laut dan sebagian dari arah selatan ke barat laut berkecepatan 3-25 kilometer per jam, menurut Ferry Oktarisa, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen. "Ketinggian gelombang perairan utara 0,5-1,5 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter," tambahnya.
Sementara itu untuk ketiga kalinya tanggul Sungai Tuntang jebol, banjir kembali merendam daerah Grobogan, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan setidaknya ada 98 desa di 14 kecamatan di daerah ini terendam banjir 30-1,5 meter hingga mengakibatkan 18.930 rumah terendam banjir dan 12 rumah diantaranya terhanyut dan 38 rumah lainnya roboh.
Selain merendam kawasan perkampungan, menurut Kepala BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto banjir merendam 14 kecamatan yakni Toroh, Purwodadi, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Gubug, Tawangharjo, Penawangan, Godong, Brati, Klambu, Pulokulon, Geyer dan Tanggungharjo ini, juga merendam 7.501 hektae area persawahan hingga terancam mengalami puso (gagal panen) serta memutuskan jalan penghubung antar desa, kecamatan hingga antar daerah sekitar.
"Banjir di Grobogan akibat tanggul sungai jebol dan meluap, bahkan sudah tiga kali jebol dajam sepekan terakhir, ada 370 warga masih mengungsi," ujar Wahyu Tri Darmawanto.
Banjir ini juga mengakibatkan terendamnya jalan Semarang-Purwodadi, demikian Wahyu Tri Darmawanto, sehingga lalulintas dialihkan ke jalur lain, bahkan jalur rel kereta api di Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug - Stasiun Karangjati Kabupaten Grobogan terputus dan kini masih masih dikakukan perbaikan. (H-2)
Hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Tangerang pada Minggu (6/4) sore telah mengakibatkan sejumlah wilayah tergenang banjir.
Menurut dia, langkah Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat untuk mengeruk sedimen lumpur di Kali Cengkareng Drain sudah tepat untuk mengendalikan banjir.
Tidak hanya Jakarta, Gubernur Pramono juga meninjau kawasan banjir Bekasi dari udara.
Alih fungsi lahan yang masih terjadi di pulau Jawa dan luar Jawa juga menjadi tantangan berat sektor pertanian.
Selain, Transjakarta juga mengalihkan rute 3F relasi Kalideres - Senayan Bank DKI karena ada genangan air di sekitar Jalan Raya Cengkareng.
Terdapat 54 RT dan 23 ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terendam banjir. Ia mengatakan untuk ketinggian banjir rata-rata mulai dari 30 hingga 100 centimeter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved