Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bukan Pertama Kali, Desa Kasimpar Pekalongan Pernah Dilanda Longsor 3 Tahun Lalu

Akhmad Safuan
23/1/2025 16:56
Bukan Pertama Kali, Desa Kasimpar Pekalongan Pernah Dilanda Longsor 3 Tahun Lalu
Evakuasi korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.(MI/Akhmad Safuan)

BENCANA tanah longsor di Desa Kasimpar, Pekalongan, Jawa Tengah, yang terjadi pada Senin (20/1) malam lalu bukan yang pertama kali terjadi. Desa itu juga pernah dilanda longsor tiga tahun lalu.

Hal itu diungkapkan oleh Komandan Kodim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya. Ia mengatakan, pada tiga tahun lalu di lokasi yang sama yakni di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, juga pernah terjadi longsor, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena pada saat itu di lokasi itu masih berupa kawasan perkebunan yang belum ada penghuninya.

Kemudian dalam tiga tahun terjadi perkembangan di desa itu. Kawasan Desa Kasimpar berubah menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi pelancong dari berbagai daerah, sehingga di lokasi tersebut berdiri kafe, rumah penduduk, homestay hingga pemancingan.

Sehingga ketika bencana longsor tersebut kembali melanda, banyak korban jiwa berjatuhan, bahkan sebagian besar korban ditemukan meninggal merupakan wisatawan yang sedang berkunjung di desa itu, baik itu di kafe, homestay maupun rumah penduduk.

"Saat kejadian bersamaan hujan lebat dan sambaran petir, sehingga banyak warga maupun wisatawan yang berteduh," imbuhnya.

Korban Longsor Pekalongan

Pencarian korban bencana longsor di Desa Kasimpar, Kebupaten Pekalongan, terus berlangsung sejak Kamis (23/1) pagi. Tim gabungan TNI, Polei, Basarnas, BPBD, relawan, dan warga setempat kembali menemukan satu lagi korban. Sehingga sudah 22 korban meninggal  yang ditemukan hingga Kamis (23/1) siang

Diperkirakan masih ada sejumlah korban yang masih terkubur di bawah tumpukan tanah. Korban yang ditemukan adalah Diyatno, warga Desa Gumelem, Kecamatan Petungkriyono, yang terkubur tanah sedalam dua meter tidak jauh dari rumah Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Kasimpar yang juga tertimbun material longsor.

"Saya mengenali korban itu paman saya, karena ada ciri-ciri cacat di kaki," ujar Darmanto, keponakan korban.

Sementara itu, sebanyak empat alat berat juga mulai diturunkan ke lokasi untuk mempercepat proses pencarian terhadap korban bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.

Meskipun belum dapat menjangkau lokasi longsor, alat berat diturunkan mulai membuat jajan rintisan menuju ke titik longsor.

"Ya kita turunkan empat alat berat untuk mempercepat proses pencarian korban dan penanganan longsor di Pekalongan, meskipun untuk menjangkau titik itu cukup berat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan Kamis (23/1).

Meskipun hingga siang ini telah 22 korban meninggal ditemukan dan dievakuasi dalam tiga hari pencarian, diperkirakan masih ada sejumlah korban yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan, sehingga kehadiran alat berat itu diharapkan dapat mempercepat pencarian dan sekaligus menangani longsor. (AS/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya