Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BANJIR melanda 16 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Selain merendam puluhan hektare sawah, banjir juga mengakibatkan terputusnya jalan serta mengganggu perjalanan kereta api.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (21/1) akibat diguyur hujan lebat sejak Senin (20/1) sore sejumlah sungai di Kabupaten Grobogan meluap merendam 16 desa di tujuh kecamatan, yakni Toroh, Purwodadi, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Gubug, dan Tawangharjo. Ketinggian air mencapai 20-60 sentimeter.
Selain mengakibatkan puluhan hektare sawah terendam banjir, perkampungan penduduk dan jalan raya juga kebanjiran hingga lalu lintas terganggu. Jajan penghubung antardesa serta kecamatan terputus, bahkan banjir ini juga mengakibatkan perjalanan kereta api terganggu.
"Untuk pelayanan kelancaran operasional dan keselamatan, dilakukan rekayasa pola operasi dengan pengalihan rute perjalanan," kata Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo.
Kereta api dari Surabaya menuju Semarang, lanjut Franoto Wibowo, semula melalui rute Surabaya - Cepu - Gubug - Brumbung - Semarang, sementara dialihkan menjadi Surabaya - Cepu - Gambringan - Gundih - Kedungjati - Brumbung - Semarang.
Demikian juga sebaliknya Kereta Api yang semula rute Semarang- Brumbung- Gubug- Cepu- Surabaya dialihkan rutenya menjadi Semarang- Brumbung- Kedungjati- Gundih- Gambringan- Cepu- Surabaya.
"Kereta api pertama yang menerapkan pola operasi jalan memutar ini adalah Kereta Api No. 227 Blora Jaya dengan relasi Cepu - Semarang Poncol," imbuhnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, mengatakan banjir melanda daerah ini karena intensitas hujan cukup tinggi sejak Senin (20/1) sore tidak hanya di Kabupaten Grobogan, melinkan juga di daerah hulu yakni Kabupaten Semarang, sehingga sejumlah sungai meluap, di antaranya Sungai Lusi, Serang, dan Tuntang.
"Dalam kondisi ini kami memprioritaskan evakuasi di sejumlah wilayah yang paling parah terdampak banjir.sepeti kawasan perkampungan di daerah rendah," ujar Wahyu.
Menghadapi bencana yang melanda, sambung Wahyu, BPBD Grobogan telah melakukan siaga 24 jam karena khawatir banjir akan semakin meningkat, hal ini mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih berlangsung hingga hari ini yakni dengan menyiagakan perlengkapan evakuasi seperti perahu karet, logistik hingga lokasi pengungsian. (AS/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved