Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kabupaten Garut melalui Dinas Sosial menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Penyaluran bantuan tersebut, diberikannya kepada 9.351 penerima manfaat, tujuannya membantu meringankan beban ekonomi para buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok di Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji mengatakan, proses penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) melibatkan berbagai pihak termasuk Asosiasi petani tembakau Indonesia (APTI) dan Federasi serikat pekerja rokok tembakau makanan mjnuman (FSP RTMM), untuk memastikan akurasi data penerima. Namun, bantuan itu divalisasi hingga disesuaikan dengan data penerima bantuan tahun 2022- 2023.
"Setiap penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta dengan rincian Rp 200 ribu per bulan untuk periode Juli hingga Desember atau selama 6 bulan dan penyaluran dilakukan di PT Pos Indonesia melalui kantor pos di setiap kecamatan di mana menjadi tempat tinggal para buruh tani dan buruh pabrik rokok," katanya, melalui keterangan tertulis, Minggu (19/1/2025).
Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Garut, Asep Nugraha mengatakan, bantuan hanya bisa diterima langsung oleh penerima atau keluarga yang tercantum dalam Kartu Keluarga (KK). Namun, untuk bantuan yang diberikan tidak ada potongan dalam proses penyaluran sesuai dengan surat edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Garut.
"Bantuan diterima secara utuh tanpa ada potongan maupun biaya tambahan hingga para penerima manfaat dapat mengambil bantuan di kantor pos yang ditentukan. Kami berpesan agar bantuan yang diterima agar dimanfaatkan sebaik-baiknya karena pemerintah membantu meringankan beban ekonomi para buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok," ujarnya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para buruh tani dan buruh pabrik rokok meski bantuan tersebut bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dan memang penyaluran program bantuan di wilayahnya telah menyasar kepada 9.351 penerima manfaat.
"Kami berharap bantuan yang diberikan kepada para buruh tani dan butuh pabrik rokok di Garut bermanfaat terutama bagi keluarga dan dapat meningkatkan perekonomian maupun kesejahteran bagi masyarakat. Pemerintah juga membantu meringankan beban mereka," paparnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved