Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) telah memberikan bantuan berupa benih padi unggul untuk area 9.990 hektare senilai Rp3,39 miliar kepada Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah untuk musim tanam tahun 2025.
" Ya bantuan benih padi unggul itu, sebagai bentuk perhatian Kementan, atas keseriusan Kabupaten Sukoharjo dalam mendukung program swasembada pangan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan ( DPP ) Sukoharjo kepada Media Indonesia, Minggu (19/1/2025).
Selain benih padi unggul, Kementan juga menyalurkan bantuan alsintan, meliputi 6 unit traktor roda dua, 3 unit traktor roda 4, 4 unit combine harvester, dan 64 unit pompa air.
Sementara untuk pengelolaan pertumbuhan padi dan tanaman pangan, Kabupaten Sukoharjo mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 15.095,4 ton Urea dan 13.379,7 ton NPK, serta 45 unit irigasi perpompaan.
Sedang Pemkab Sukoharjo, juga menganggarkan Rp 12,5 miliar melalui APBD 2025, untuk kegiatan pembiayaan program swasembada pangan tahun ini. “Program swasembada pangan jadi salah satu prioritas Pemkab Sukoharjo dalam meningkatkan ketahanan pangan," ungkap Bagas seraya merinci kegiatan penguatan di sektor pertanian di bumi Sukoharjo Makmur itu.
Dari anggaran sebesar Rp 12,5 miliar pada tahun 2025 ini, dipergunakan untuk pembangunan jalan usaha tani senilai Rp2,1 miliar, membuat embung Rp1,1 miliar, pengembangan jaringan irigasi tingkat usaha tani Rp7,7 miliar, dab pengadaan prasarana seperti traktor roda dua, pompa air, dan bantuan DBHCHT sebesar Rp1 miliar.
Lebih dari itu, lanjut Bagas, pihaknya juga mengalokasikan dana untuk sarana pertanian sebesar Rp919 juta, penguatan kelembagaan petani Rp958 juta, pengamanan produksi Rp414 juta, program kesehatan hewan Rp1 miliar.
" Bahkan juga menganggarkan program pencegahan stunting melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan sebesar Rp888,5 juta," sambung dia.
Sejauh ini, meski kabupaten Sukoharjo merupakan wilayah kabupaten terkecil kedua Di Jateng setelah Kudus, namun berhasil memanfaatkan lahannya dengan luar biasa. Bahkan menjadi role model.
Dengan indeks pertanaman (IP) tiga kali setahun dan produktivitas 7,8 ton per hektar, kabupaten ini menunjukkan bagaimana luas tanam dapat ditingkatkan melalui intensifikasi dan teknologi modern.
Berdasarkan data Standing Crop Sukoharjo per Januari 2025, tercatat potensi tanam sebesar 10.692,1 hektare dari total lahan baku sawah 20.451 hektare. Saat ini, kondisi standing crop telah mencapai 48,1 persen atau setara dengan 9.829,3 hektare. (S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved