Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEBERADAAN gas LPG 3 kg belakangan ini kembali langka di Kabupaten Badung, Bali. Dari pantauan di sejumlah warung, toko, pangkalan hingga SPBU yang biasa menjual gas Melon tersebut stoknya habis. Yang ada hanyalah tabung-tabung kosong yang menumpuk lengkap dengan tulisan ‘Gas Habis’.
Salah seorang pemilik warung di kawasan perumahan padat penduduk yakni Dalung Permai Kecamatan Kuta Utara, Didit, mengaku sudah sepekan lebih tidak menerima pasokan dari agennya. “Gas masih kosong, belum ada kiriman,” ujarnya, Minggu (19/1).
Sementara di toko grosir yang juga merupakan pangkalan pendistribusian gas LPG 3 kg juga kondisinya sama, stoknya kosong. Kalaupun datang kiriman sekitar 20 hingga 30 an tabung langsung dengan cepat habis diserbu konnsumen.
Sejumlah SPBU yang dipantau juga kehabisan stok dan belum bisa memastikan datangnya pasokan. “Saya belum tahu juga kapan datang pasokan,” ujar Ani, seorang staf di salah satu SPBU di kawasan Jalan Gatot Subroto.
Salah seorang warga, Manda, mengaku sudah dua hari terakhir tidak bisa memasak lantaran kehabisan gas LPG. Untuk kepeluan makanan, terpaksa membeli yang sudah matang. Selama ini dirinya menggunakan gas LPG bersubsidi ukuran 3 kg dan tidak memiliki tabung gas ukuran 12 kg. (S-1)
Dari belasan kejadian tersebut, sebagian ada yang ditangani secara swadaya oleh warga bersama tim reaksi cepat (TRC) di tingkat desa bersinergi dengan instansi terkait lainnya.
KEBERADAAN gas elpiji 3 kg masih langka di wilayah Kuta Utara, Badung Bali. Bahkan jauh hari sebelum pemberlakuan larangan penjualan di pengecer atau warung.
Tim BPBD Kabupaten Badung melakukan penanganan dengan memotong batang pohon jenis jati dengan diameter 80 cm.
Selain potensi hujan, BMKG Denpasar juga memprediksi terjadi tiupan angin dengan kecepatan antara 4 hingga 46 km/jam.
Aksi menanam mangrove itu diikuti sekitar 100 orang dan bertempat di Balai kelompok Nelayan Batu Lumbang Areal Hutan Mangrove Ngurah Rai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved