Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEGIATAN perayaan Tahun Baru Imlek sudah dimulai di Kota Semarang, tradisi Ketuk Pintu yakni mengunjungi sembilan klenteng yang berada di Kawasan Pecinan Kota Semarang menjadi acara tahunan yang menandai awal perayaan Imlek.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (19/1) kegiatan perayaan Imlek di Pecinan Kota Semarang sudah dimulai, sebagian besar rtas jalan dan gang mulai terlihat meriah dengan hiasan lampion yang sudah terpasang, bagian sebagian kawasan sudah selesai direvitalisasi seperti Gang Baru yang segera diresmikan bersamaan perayaan Imlek ini terlihat cukup tertata rapi.
Tradisi Ketuk Pintu untuk menandai awal perayaan Imlek digelar juga telah dilaksanakan, sejak pagi rombongan panitia dan Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) mulai mendatangi klenteng-klenteng yang ada di Kawasan Pacinan Kota Semarang dengan diiringi suara musik dan barisan atraksi sejumlah liong hingga suasana cukup meriah.
"Kami mendatangi 9 klenteng untuk sosialisasi dan pemberitahuan akan adanya Pasar Semawis, kegiatan tradisi Ketuk Pintu ini adalah kearifan lokal yang terus kami jalankan," kata Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim.
Tahun ini menjadi momentum yang baik, lanjut Harjanto Halim, karena adanya pemerintahan baru di tingkat nasional, provinsi, dan kota, Indonesia memunyai presiden baru, Jawa Tengah punya gubernur baru dan Kota Semarang ada wali kota baru. "Di Pecinan Semarang juga menjadi destinasi wisata baru hingga memunculkan optimisme besar," imbuhnya.
Menurut Harjanto Halim tradisi Ketuk Pintu dengan mengunjungi 9 klenteng di Pecinan Semarang yakni Siu Hok Bio di Jalan Wotgandul Timur, Tek Hay Bio/Kwee Lak Kwa di Jl. Gang Pinggir, Tay Kak Sie di Jl. Gang Lombok, Kong Tik Soe di Jl. Gang Lombok, Kelenteng Hoo Hok Bio di Jl. Gang Cilik, Tong Pek Bio di Jl. Gang Pinggir, Kelenteng Wie Hwie Kiong di Jl. Sebandaran I, Ling Hok Bio di Jl. Gang Pinggir dan See Hoo Kiong/Ma Tjouw Kiong di Jl. Sebandaran
Tradisi Ketuk Pintu ini, ungkap Harjanto Halim, melibatkan barongsai dan ratusan ibu berkebaya yang mendampingi perjalanan menuju sembilan klenteng dengan jumlah peserta 200 orang dan pengunjung Pasar Semawis juga perempuan dihimbau memakai kebaya sedangkan pria menggunakan sarung sebagai bentuk Pecinan Semarang merupakan simbol akulturasi budaya Cina, Jawa dan Islam..
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Sugiyanto mengaku sangat mengapresiasi prosesi Ketuk Pintu dan Pasar Semawis, karena disamping sandat menarik pelancong juga menunjukkan tingginya toleransi beragama di Kota Semarang, apalagi kawasan Pecinan telah menjadi segmen pariwisata berbasis sejarah dan warisan budaya.
"Maha itulah Pemerintah Kota Semarang bergerak melakukan revitalisasi Pecinan Semarang sebagai destinasi wisata yang bakal menarik pengunjung," tambahnya. (S-1)
Kawasan pesisir Kabupaten Batang dan Kota Semarang bakal segera ditata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Sejak diluncurkan pada 05 Juni 2025, konsumsi Pertamax Green 95 di Kota Semarang mencapai 76 ribu liter atau rata-rata 4 kilo liter (Kl) per hari.
Festival Mustika Rasa juga menjadi momentum untuk memperkenalkan kembali resep-resep tradisional Nusantara secara lebih luas kepada masyarakat.
SEKOLAH SD dan SMP swasta gratis sudah dijalankan di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Panitia Paskah Kota Semarang 2025 Romo Eduardus Didik Chahyono SJ mengatakan Karnaval Paskah ini mengambil tema 'Kebangkitan Kristus Membawa Harapan Bagi Semua'.
Hingga saat ini, 10.332 ijazah TK, SD hingga SMP masih tertahan di 407 sekolahan di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan belum diserahkan akibat tunggakan SPP mencapai Rp26,7 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved