Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEKRETARIS Utama Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso mengungkapkan bahwa Perum Bulog akan menyerap sebanyak 1,4 juta ton beras di musim panen raya (musim rendeng) atau panen musim tanam I (Oktober-Maret).
Angka itu merupakan 70% dari total 2 juta ton target penugasan dari pemerintah kepada Bulog untuk menyerap beras dari petani di tahun ini.
"1,4 (juta ton) setara berasnya dari (penugasan) 2 juta. Surat dari penugasannya 2 juta (ton)," ucap Arwakhudin di Jakarta, Jumat (17/1).
Ia menyampaikan, Direksi Perum Bulog sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran Bulog baik di wilayah dan cabang agar segera turun menyerap gabah petani.
Maka dari itu, untuk bisa menyerap beras sebanyak 1,4 juta ton di musim panen rendeng ini, Bulog telah membentuk satuan-satuan tugas di bawah untuk bisa langsung mengambil beras dari petani atau yang dikenal dengan 'Tim Jemput Gabah'.
"Jangan sampai kita kehilangan momen dalam rangka pemupukan stok cadangan pangan pemerintah. Dan tentu ini seiring dengan pelaksanaan dari Perintah Bapak Presiden untuk swasembada beras," imbuhnya.
Ia menyatakan, penyerapan gabah dan beras yang dilakukan setelah tanggal 15 Januari 2025 juga akan mengikuti aturan Keputusan Bapanas (Kepbadan) Nomor 2 tahun 2025 Tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Artinya, sambung dia, Bulog memiliki persyaratan kualitas hasil panen sesuai standar yang telah ditetapkan, yakni HPP gabah kering panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500 per kg dengan standar kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%.
Ia menegaskan, apabila di lapangan hasil panen yang ada memiliki standar kualitas di bawah ketentuan tersebut, maka penyerapan oleh Bulog akan mengikuti Kepbadan 2/2025 soal harga rafaksi.
"Tidak ada maksud Bulog untuk mempersulit pengadaan, tapi memang Bulog ketika memberi harga itu harus sesuai dengan fakta. Sesuai dengan fakta barang, kondisi real barang. Jadi ketika kadar air contoh itu di atas 25 persen, maka itu tentu harganya bukan Rp6.500 lagi. Menyesuaikan sesuai dengan struktur harga rafaksi yang sudah ditetapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional," sebut dia. (S-1)
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Ini mengingat masih ada stok cadangan beras pemerintah yang tersisa dari awal tahun.
Panen di sejumlah wilayah Kabupaten Sukoharjo masih dijual bebas, meski harga GKP (gabah kering panen) di bawah harga HPP Pemerintah.
Pemimpin Cabang Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marunta menyebutkan pencapaian tersebut belum bersifat final, mengingat panen masih terus berlangsung di berbagai daerah.
Selain padi berkualitas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat, bahwa produktivitas hasil panen para petani juga cukup tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved