Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemprov Jabar Menyoroti Pentingnya Kemandirian Pangan

Naviandri
17/1/2025 21:33
Pemprov Jabar Menyoroti Pentingnya Kemandirian Pangan
Buruan Sae, Program Ketahanan Pangan Pemkot Bandung(ISTIMEWA)


DI tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti cabai rawit, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), menyoroti pentingnya kemandirian pangan, dimulai dari langkah sederhana, seperti menanam cabai rawit di halaman rumah masing-masing. Data dari BPS menyebut dari 12 komoditas pangan utama di Jabar, delapan di antaranya mengalami surplus, sedangkan empat lainnya defisit, termasuk cabai rawit.

“Konsumsi cabai di Jabar mencapai 42.000 ton per tahun, tapi produksinya baru menyentuh 35.000 ton sehingga terjadi defisit 7.000 ton. Bayangkan, kita mengeluarkan sekitar Rp329 miliar per tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan cabai, yang sebenarnya bisa kita tanam sendiri di halaman rumah,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman, Jumat (17/1).

Menurut Herman, desa-desa di Jabar harus siap menjadi lokus kedaulatan pangan, di mulai dari cabai. Jika setiap rumah tangga di desa-desa di Jabar menanam cabai di halaman rumah, potensi penghematan yang dapat dicapai sangat signifikan.

“Hitung-hitungnya, jika setiap desa memiliki seribu kepala keluarga, konsumsi cabai per bulan mencapai Rp150 juta. Jika dikalikan 12 bulan, dalam satu tahun sebuah desa bisa menghemat sekitar Rp1,8 miliar. Dengan total 5.311 desa di Jabar, kita bisa menabung hingga Rp9,5 triliun per tahun,” papar Herman.

Herman juga menekankan pentingnya perubahan mental masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang tersedia, meski itu hanya halaman rumah. Jadi tidak perlu APBD atau APBN, yang dibutuhkan adalah komitmen, edukasi yang berulang-ulang dan keberanian untuk memulai. Ia mengajak kepala desa dan perangkat desa untuk menjadikan Hari Desa Nasional tahun ini sebagai momentum untuk membangun kemandirian pangan.

“Dimulai dari langkah kecil, seperti menanam cabai, sayuran di halaman rumah. Kalau kita melakukannya secara terstruktur, sistemik dan masif, tentu hasilnya akan luar biasa,” tutur Herman.

Keinginan dari Pemprov Jabar, telah direspon oleh Pemerintah  Kota (Pemkot) Bandung. Melalui program Buruan Sae, telah menggelar penanaman cabai rawit, serentak di 30 kecamatan se-Kota Bandung. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan harga cabai di Kota Bandung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan, Kota Bandung sebagai kota besar, tentu memiliki masalah Keterbatasan lahan. Namun melalui program Buruan Sae yang memanfaatkan perkarangan rumah yang ada, untuuk menanam cabai dan jenis sayuran lainnya.

“Saat ini sudah ada sekitar 600 kelomok Buruan Sae yang tersebar di 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Kelompok Buruan Sae kita dorong untuk menanam cabai rawit yang kini harganya mahal. Swlain itu ada juga kelompok yang menanam, kol, sawi, tomat dan jenis sayur manyur lainnya,” papar Gin Gin.

Menurut Gin Gin, komoditas bahan pangan tersebut, sebagai kelompok bahan makanan yang memiliki peluang cukup besar. Namun ini juga sering mengalami fluktuasi harga, sehingga diharapkan dengan menanam dan panen nantinya mampu melengkapi kebutuhan pangan Masyarakat. Bantuan yang diberikan untuk penanaman kali ini di antaranya, bibit cabai rawit, bibit bawang merah, polybag, 1 paket rumah bibit, benih tomat, tanah, pupuk kandang 20 karung, NPK 15 kg dan pestisida 1 paket. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya